DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2023

RINGKASAN

Pada tahun 2021 terdapat 580 kasus kejadian asfiksia yang kemudian melonjak naik pada tahun 2022 menjadi 613 kasus bayi baru lahir yang mengalami kejadian asfiksia dengan kematian sejumlah 11 bayi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Dampak yang ditimbulkan dari asfiksia antara lain: ensefalopati hipoksi iskemik, gagal ginjal akut, respirasi distress, gagal jantung, enterokolitis, necrotizing entercolitis bahkan kematian.
Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya determinan yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung pada tahun 2023.
Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin pervaginam dengan jumlah 414. Sampel yang diambil sebanyak 81 orang dengan cara systematic random sampling. Jenis data sekunder yang diolah dengan analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square. Alat pengambilan data menggunakan lembar observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 75,3% ibu melahirkan dengan bayi asfiksia neonatorum, Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi- Square pada usia kehamilan didapatkan p value = 0,014 artinya terdapat hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian asfiksia neonatorum dengan p value = 0,014, pada ketuban pecah dini didapatkan p value = 0,008 artinya terdapat hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum, dan pada lama persalinan kala II didapatkan p value 0,031 artinya terdapat hubungan antara lama persalinan kala II dengan kejadian asfiksia neonatorum. Saran penelitian ini adalah diperlukan tambahan variabel lainnya untuk lebih mengakuratkan data penelitian.

Kata Kunci : Asfiksia Neonatorum, ketuban pecah dini , lama persalinan kala II usia kehamilan
Daftar Bacaan : 41 (2010-2023)