EKSTRAK BUAH MURBEI (MorusalbaL) SEBAGAI PEWARNA ALTERNATIF PADA PEMERIKSAAN MALARIA

AGUSTINA, NI WAYAN ANGGI (2024) EKSTRAK BUAH MURBEI (MorusalbaL) SEBAGAI PEWARNA ALTERNATIF PADA PEMERIKSAAN MALARIA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.

[thumbnail of 1. LEMBAR SAMPUL.pdf] Text
1. LEMBAR SAMPUL.pdf

Download (59kB)
[thumbnail of 2. ABSTRAK.pdf] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (30kB)
[thumbnail of 3. KATA PENGANTAR.pdf] Text
3. KATA PENGANTAR.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of 4. DAFTAR ISI.pdf] Text
4. DAFTAR ISI.pdf

Download (36kB)
[thumbnail of 5. BAB I.pdf] Text
5. BAB I.pdf

Download (51kB)
[thumbnail of 6. BAB II.pdf] Text
6. BAB II.pdf

Download (276kB)
[thumbnail of 7. BAB III.pdf] Text
7. BAB III.pdf

Download (120kB)
[thumbnail of 8. BAB IV.pdf] Text
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (196kB)
[thumbnail of 9. BAB V.pdf] Text
9. BAB V.pdf

Download (40kB)
[thumbnail of 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (180kB)
[thumbnail of 11. LAMPIRAN.pdf] Text
11. LAMPIRAN.pdf

Download (720kB)

Abstract

ABSTRAK

Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium dan masih menjadi permasalahan
kesehatan di Indonesia. WHO melaporkan 811 juta kasus malaria terjadi pada
tahun 2021 dengan 1.412 kematian di Indonesia. Pemeriksaan utama untuk
menegakkan diagnosa malaria adalah pemeriksaan mikroskopis yang
menggunakan pewarnaan preparat sediaan apus tebal dan tipis dengan pewarnaan
Giemsa. Karena Giemsa memiliki komposisi Eosin dan Methylene blue dapat
menimbulkan efek yang negatif bagi tubuh apabila digunakan terus menerus
diantaranya apabila tertelan menimbulkan iritasi saluran pencernaan,
menimbulkan sianosis apabila terhirup, maka perlu adanya pengembangan baru
untuk mengurangi resiko Giemsa dengan memanfaatkan potensi bahan alam
seperti buah murbei yang menggandung antosianin sebagai pewarnaan. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui kualitas ekstrak buah murbei dan pada
konsentrasi terbaik dalam pewarnaan. Jenis penelitian ini eksperimen dengan cara
mengamati kejelasan bentuk, warna parasit Plasmodium vivax, sel eritrosit, latar
belakang sediaan dan juga membandingkan dengan Giemsa 3% sebagai kontrol.
Penelitian ini terdiri dari 1 sampel Plasmodium vivax, 4 pengulangan dan 6
perlakuan yaitu P1 (Giemsa 3%), ekstrak buah murbei P2 (15%), P3 (20%), P4
(25%), P5 (30%), P6 (35%). Kualitas sediaan dinilai berdasarkan kejelasan warna
dan hasil skoring. Digunakan teknik analisis data Kruskal Wallis Test dengan nilai
signifikan P>0,05. Hasil menunjukkan ekstrak buah murbei dapat menjadi
pewarna alternatif pada pemeriksan malaria. Konsentrasi paling efektif adalah
20% dan 25% yang dapat memberi kualitas pewarnaan pada inti Plasmodium
yang sama baiknya dengan Giemsa 3%, sedangkan untuk bagian eritrosit kualitas
belum sama dengan Giemsa.
Kata Kunci
:
Malaria, Murbei, apus darah tipis, pewarna alternatif
sediaan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RB Pathology
Divisions: Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id
Date Deposited: 30 Jul 2024 08:27
Last Modified: 28 Oct 2024 07:17
URI: http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/6460

Actions (login required)

View Item
View Item