ANALISIS TINGKAT INFEKSI PADA PASIEN POSTTRACHEOSTOMY DENGAN INTERVENSI STERILE SUCTIONING TECHNIQUE DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

ABSTRAK

Prevalensi VAP berkisar antara 1,9 hingga 3,8 per 1000 hari ventilasi mekanis di AS dan melebihi 18 per 1000 hari ventilasi mekanis di Eropa (Koulenti et al., 2017).Sebuah studi di Indonesia selama kurun waktu 2003-2012 terdapat 201 kasus ventilator-associated pneumonia dari 733 rekam medis yang ditelusuri di ICU rumah sakit tersebut. Pada tahun 2024, faktor risiko angka mortalitas VAP di Indonesia menunjukkan bahwa dari 64 pasien yang mengalami VAP, 49 (76,6%) pasien mengalami kematian. Karya Tulis IlmiahAkhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menganalisis tingkat infeksi pasien posttracheostomy dengan intervensi sterile suctioning technique. Fokus asuhan keperawatan pada laporanKIAN berfokus pada asuhan keperawatanpost operasi tracheostomy, dengan masalah keperawatan risiko infeksi dengan intervensi fokus yang berdasar evidance based practice yaitu sterile suctioning technique. Subjek asuhan memenuhi kriteria inklusi yaitu pasienposttracheostomydengan lama rawat minimal >48 jam dan menggunakan bantuan napas ventilator. Kriteria eksklusi pasien adalah telah terdiagnosis pneumonia sebelum masuk rumah sakit atau <48 jam pasca perawatan dan pasien dengan LOSICU<48 jam. Pengambilan data dilakukan pada 07 sampai dengan 11 Mei 2024 di ruang ICU RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat infeksi pada pasien post tracheostomy di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung menggunakan metode CPIS adalah bernilai 3, artinya pasien tidak terinfeksi VAP.Penerapan prosedur ini secara konsisten menunjukkan pencegahan insiden infeksi VAP, meningkatkan keselamatan dan kualitas perawatan pasien, serta mengurangi beban biaya medis terkait pengobatan infeksi HAIs.

Kata Kunci: Tingkat Infeksi, Sterile Suctioning Technique,Ventilator-associated Pneumonia