PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN MENYUSUI TIDAK EFEKTIF DI RUANG EDELWEIS RUMAH SAKIT UMUM HANDAYANI KOTABUMI LAMPUNG UTARA

ABSTRAK

Produksi ASI keluar pada awal-awal sesudah persalinan. Sedangkan ASI yang tidak keluar ditimbulkan oleh kurangnya stimulus hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat berpengaruh dalam kelancaran produksi susu dan pengeluaran ASI. Upaya yang bisa dilakukan untuk membantu memperbanyak pengeluaran produksi ASI pada ibu diawal menyusui adalah pijat oksitosin.Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan pijat oksitosin pada ibu post sectio caesarea dengan masalah keperawatan menyusui tidak efektif. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan 1 responden post SC. Hasil penelitian ini adalah produksi ASI belum keluar pada hari pertama dan di lakukan penerapan pijat oksitosin 5 kali dalam 3 hari di dapati ASI keluar sebanyak 60 ml. Kesimpulan penelitian ini adalahpenerapan pijat oksitosin yang di lakukan terbukti efektif untuk memperlancar produksi ASI pada pasien post SC dengan masalah menyusui tidak efektif. Saran untuk Rumah Sakit Handayani Lampung Utara dapat menghimbau perawat agar dapat menerapkan pijat oksitosin kepada pasien dengan masalah menyusui tidak efektif.