ANALISIS PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DENGAN INTERVENSI MOBILISASI DINI DI RSUD DR.H.ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2024

Pada tahun 2018, tindakan bedah laparatomi di Indonesia menempati peringkat kelima, dengan total 1,2 juta operasi yang dilakukan. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 42% adalah bedah laparatomi. Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Provinsi Lampung, pada tahun 2021, bedah laparatomi menyumbang 20,8% dari seluruh operasi yang dilakukan.Tujuan karya ilmiah akhir ners ini adalah mengalisis penyembuhan luka pada pasien post operasi laparatomi dengan intervensi mobilisasi dini di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2024. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan, mulai dari tahap pengkajian hingga evaluasi. Subjek penelitian adalah satu orang pasien post operasi laparatomi dengan masalah gangguan integritas kulit/jaringan. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, pemeriksaan fisik secara menyeluruh (head to toe), observasi penilaian penyembuhan luka menggunakan skala REEDA, dan studi dokumentasi atau rekam medik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah intervensi mobilisasi dini dilakukan lima kali selama lima hari, penilaian penyembuhan luka dengan skala REEDA selama empat hari menunjukkan skor 5, yang mengindikasikan penyembuhan luka kurang sempurna. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka tersebut adalah usia pasien dan penurunan kadar hemoglobin/anemia. Hasil ini menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam perencanaan intervensi mobilisasi dini untuk meningkatkan kesembuhan luka pada pasien post operasi laparatomi

Kata kunci : Penyembuhan Luka, Laparatomi, Mobilisasi Dini
Daftar Pustaka : 36 (2010-2024)