APLIKASI PENGINDRAAN JARAK JAUH (Geographic Information System/GIS) DALAM PENENTUAN DAERAH RAWAN KLB DEMAM BERDARAH DANGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS RAJABASA INDAH KOTA BANDAR LAMPUNG

Penyakit DBD masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di
sejumlah wilayah di Indonesia. Pemanfaatan spasial belum digunakan di
Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung dan belum adanya penelitian
sebelumnya yang meneliti mengenai faktor resiko yang berhubungan dengan
kejadian DBD melalui pendekatan spasial. Tujuan dari penggunaan teknologi GIS
sangat tepat digunakan untuk melakukan analisis spasial terkait DBD yang terjadi di
Kecamatan Rajabasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat peta kerentanan
DBD berdasarkan faktor resiko di wilayah kerja UPT Puskesmas Rajabasa Indah.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan
rancangan studi korelasi menggunakan pendekatan spasial berbasis aplikasi
Geographic Information System (GIS). Faktor-faktor yang mempengaruhi DBD
yang digunakan pada penelitian ini yaitu faktor fisik dan faktor perilaku, faktor fisik
meliputi (kepadatan pemukiman, kepadatan penduduk, house index, dan tempat
penampungan air) dan faktor perilaku (perilaku PSN 3M menguras, menutup,
meniadakan). Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Rajabasa
Indah Kota Bandar Lampung pada bulan April – Mei tahun 2024 .
Gambaran kerentanan kejadian DBD di Kecamatan Rajabasa berdasarkan
hasil analisis Weight Overlay terbagi menjadi tiga kategori kerentanan, dari hasil
tersebut dapat dilihat bahwa kelurahan yang paling rentan terhadap kejadian DBD
adalah Kelurahan Rajabasa Jaya. Diharapkan bagi instansi Puskesmas agar dapat
menjadikan peta kerentanan ini sebagai referensi dalam penentuan daerah yang
prioritas pada kegiatan pencegahan penyakit DBD. Hal ini diharapkan dapat
menekan angka kejadian DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas Rajabasa Indah.
Kata kunci : DBD, Rawan KLB, Spasial
Daftar bacaan : 47 ( 2004-2023 )