ANALISIS MENYUSUI TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN TEKNIK PIJAT WOOLWICH DI RS BHAYANGKARA POLDA LAMPUNG TAHUN 2024

SAKINAH, ELVA NURI (2024) ANALISIS MENYUSUI TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN TEKNIK PIJAT WOOLWICH DI RS BHAYANGKARA POLDA LAMPUNG TAHUN 2024. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.

[thumbnail of LEMBAR SAMPUL (1).pdf] Text
LEMBAR SAMPUL (1).pdf

Download (53kB)
[thumbnail of ABSTRAK (1).pdf] Text
ABSTRAK (1).pdf

Download (62kB)
[thumbnail of KATA PENGANTAR (1).pdf] Text
KATA PENGANTAR (1).pdf

Download (566kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI (1).pdf] Text
DAFTAR ISI (1).pdf

Download (69kB)
[thumbnail of BAB I (1).pdf] Text
BAB I (1).pdf

Download (178kB)
[thumbnail of BAB II (1).pdf] Text
BAB II (1).pdf

Download (410kB)
[thumbnail of BAB III (1).pdf] Text
BAB III (1).pdf

Download (66kB)
[thumbnail of BAB IV (1).pdf] Text
BAB IV (1).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (355kB)
[thumbnail of BAB V (1).pdf] Text
BAB V (1).pdf

Download (96kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA (1).pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA (1).pdf

Download (112kB)
[thumbnail of LAMPIRAN (1).pdf] Text
LAMPIRAN (1).pdf

Download (1MB)

Abstract

Hasil Riskesdas (2018) menyatakan bahwa presentase proses bayi mulai mendapat ASI <1 jam setelah lahir sebanyak 84,1% sedangkan >1 jam sebanyak 15,9%. Kemudian, sebanyak 41,8% bayi tidak IMD. Data pre-survey pada periode bulan Januari sampai April 2024 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung didapatkan bahwa pasien dengan tindakan SC mencapai 57 pasien, dan sebagian besar ibu mempunyai masalah keperawatan menyusui tidak efektif. Post partum merupakan periode waktu yang diperlukan untuk pulihnya organ- organ reproduksi kembali pada keadaan semula (tidak hamil) yang lamanya 6 minggu setelah bayi dilahirkan dapat juga disebut dengan masa nifas (peurperium). Ketika plasenta keluar dari dinding uterus, tingkat hormone HCG, HPL, estrogen, dan progesterone di dalam darah ibu akan menurun cepat, sehingga pengaruh prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Woolwich Massage adalah pemijatan yang dilakukan pada area sinus laktiferus tepatnya 1-1,5 cm diatas areola mammae, dengan tujuan untuk mengeluarkan ASI yang ada pada sinus laktiferus. Tujuannya untuk menganalisis laporan hasil kegiatan praktik keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan khususnya Woolwich Massage untuk meningkatkan pengeluaran ASI. Metode dalam penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini berupa studi kasus yang diambil saat praktek di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah dengan melakukan asuhan keperawatan selama empat kali dalam seminggu. Hasil yang didapatkan setelah melakukan intervensi terdapat adanya peningkatan kelancaran ASI oleh pasien sesudah dilakukan Woolwich Massage. Dapat disimpulkan bahwa pemberian Woolwich Massage sangat efektif dalam pengeluaran ASI pada ibu post partum. Peneliti berharap karya ilmiah akhir ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien dalam memberikan asuhan keperawatan terutama kepada pasien untuk mengatasi masalah ketidakadekuatan jumlah ASI.

Kata Kunci : sectio caesarea, pijat woolwich
Pustaka : 30 (2014-2021)

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RD Surgery
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Pendidikan Profesi Ners
Depositing User: Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id
Date Deposited: 11 Jul 2024 02:20
Last Modified: 11 Jul 2024 02:20
URI: http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/6027

Actions (login required)

View Item
View Item