RAFIQI, DERIS JULIZAR AUFA (2024) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2024. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
1. lembar sampul.pdf
Download (49kB)
2. abstrak.pdf
Download (176kB)
3. kata pengantar.pdf
Download (1MB)
4. daftar isi.pdf
Download (70kB)
5. BAB I.pdf
Download (100kB)
6. BAB II.pdf
Download (179kB)
7. BAB III.pdf
Download (156kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (293kB)
9. BAB V.pdf
Download (81kB)
10. daftar pustaka.pdf
Download (81kB)
11. lampiran.pdf
Download (3MB)
Abstract
Kelenjar prostat adalah organ tubuh pria yang paling sering mengalami pembesaran, baik jinak maupun ganas. Pembesaran prostat jinak atau Benigna Prostat Hyperplasia yang selanjutnya disingkat BPH menurut data World Health Organization (WHO, 2019), diperkirakan terdapat sekitar 70 juta kasus degenerative salah satunya BPH, dengan insidensi di negara maju sebanyak 19% dan di negara berkembang sebanyak 5,35%. Tahun 2020 di Indonesia terdapat 9,2
juta kasus BPH, diantaranya diderita oleh pria berusia diatas 60 tahun (Riskesdas 2020, dalamTri et al., 2022). Sedangkan jumlah kasus BPH untuk Provinsi Lampung mencapai 689 kasus (29%) dan merupakan kasus Penyakit Saluran Kemih kedua terbesar setelah infeksi saluran kemih yang mencapai 999 (42%) ( Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2020 dalam Wahyudi et al., 2020). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi dan hubungan faktor penyebab terjadinya BPH di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2024. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan design penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan uji statistik Chi-Square. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami BPH. Jumlah sampel adalah 45 sampel. Waktu penelitian pada tanggal 25 Maret - 08 April 2024. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan faktor yang berhubungan dengan terjadinya Benigna Prostat Hiperplasia yaitu usia p-value 0,003 (α <0,05), Hipertensi p-value 0,025 (α < 0,05), Genetik p-value 0,040 (α < 0,05), kebiasaan merokok p-value 0,039 (α <0,05) dan yang tidak berhubungan obesitas p-value 0,129 (α >0,05), diabetes p-value 0,105 (α >0,05), Alkohol p-value 0,614 (α >0,05), dan olahraga p-value 0,107 (α >0,05). Sehingga dapat disimpulkan faktor yang berhubungan dengan kejadian Benigna Prostat Hyperplasia adalah umur, hipertensi, riwayat keluarga, merokok. Dan peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor mana yang paling berpengaruh terhadap BPH.
Kata Kunci : Faktor hubungan, Kejadian Benigna Prostat Hyperplasia.
Daftar referensi : 24 (2010-2023)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RD Surgery R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id |
Date Deposited: | 10 Jul 2024 06:32 |
Last Modified: | 10 Jul 2024 06:32 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/6016 |