ANALISIS PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI DEBRIDEMENTDENGAN INTERVENSI TEKNIK MOIST WOUND HEALING DAN MINYAK ZAITUN DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2024

Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensiDiabetes mellitus (DM) berdasarkan pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9 % menjadi 8,5%. Prevalensi DM di Provinsi Lampung sebesar 1,4%. Penderita DM dengan ulkus diabetik biasanya akan dilakukan perawatan luka yang intensif. Moist wound healing merupakan pendekatan perawatan luka dengan prinsip kelembaban. Metode ini meningkatkan kecepatan penyembuhan hingga 45% serta mengurangi risiko infeksi dan pembentukan jaringan parut residual. Selain itu, perawatan luka secara non farmakologi dapat mengurangi terjadinya infeksi pada ulkus diantaranya minyak zaitun (olive oil). Tujuan asuhan keperawatan ini untuk menganalisis tingkat penyembuhan luka pada pasien post operasi Debridement yang diberikan intervensi teknik Moist wound healing dan minyak zaitun. Metode dalam asuhan keperawatan menggunakan pendekatan study case pada pasien post operasi Debridementulkus diabetikum dengan masalah gangguan integritas jaringan di Rumah Sakit Dr. H Abdul Moeloek yang dilakukan pada 06-11 Mei 2024. Studi kasus ini menggunakan lembar observasi luka bates Jensen dan wawancara. Hasil dari asuhan keperawatan pada Ny. N usia 67 Tahun bahwa faktor usia dan kadar gula darah mempengaruhi penyembuhan luka karena kulit kehilangan elastisitas dan regenerasi kolagen melambat. Hasil intervensi teknik Moist wound healing dan minyak zaitun selama 6 hari dengan tiga kali perlakuan didapatkan hari ke-1 skor luka 47 dan turun menjadi 43 pada hari ke-6. Hal ini menunjukkan bahwa teknik Moist wound healing dengan minyak zaitun efektif dalam penyembuhan luka pada diabetes mellitus tipe. Sehingga diharapkan ada baiknya metode penyembuhan luka lembab menggunakan Moist wound healing dan minyak zaitun dapat diterapkan pada pasien DM dengan ulkusdiabetic.

Kata Kunci : DM, Moist Wound Healing, Zaitun
Daftar Pustaka : 50 (2008-2022)