ANALISIS PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POSTDEBRIDEMENTULKUS DIABETIKUM DENGAN INTERVENSI PERAWATAN LUKA MOIST WOUND HEALING MENGGUNAKAN MADU DIRUMAH SAKIT URIP SUMOHARJO PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2024

ABSTRAK

Prevalensi ulkus kaki diabetik di seluruh dunia adalah 6,3%. Prevalensi ulkus DM di Indonesia sebesar 15% dengan presentasi DM dengan tindakan debridement 32,5% dan presentasi DM dengan amputasi sebesar 23,5%, kejadian ulkus kaki diabetik setiap tahunnya adalah 2%. Prevalensi DM dengan komplikasi ulkus di provinsi Lampung tahun 2017 sebesar 62% pederita dan pada tahun 2018 bertambah menjadi sebesar 65,8% (Riskesdas, 2018). Data hasil pre surveydi Rumah Sakit Urip Sumoharjo Provinsi Lampung selama 3 bulan terakhir pada bulan Januari 2023 s/d Maret 2024 terdapat 90 pasien Ulkus diabetikum yang memerlukan tindakan pembedahan debridemen pada pasien dengan post debridement ulkus diabetikum dilakukan perawatan luka lembab setiap hari menggunakan NACl 0,9%. Tujuan karya ilmiah menganalisis penyembuhan luka pada pasien post operasi debridement ulkus diabetikum dengan intervensi perawatan luka moist wound healing menggunakan madu di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Provinsi Lampung tahun 2024. Metode yang digunakan yaitu asuhan keperawatan yang berfokus pada satu pasien dengan tindakan post operasi debridement. Hasil perawatan luka MoistWoundHealing menggunakan madu dalamperawatan ulkus diabetikum denganfrekuensi 1 kali sehari selama 5 hari terlihat adanya pembentukan jaringan granulasi pada hari ke 3. Hasil diikuti dengan perubahan skor pengkajian luka Bates-Jensen wound Assessment pada hari pertama skor 35, setelah dilakukan perawatan luka selama 5 kali perawatan luka didapatkanperubahanskor menjadi27. Penulis menyarankan bagi penulis selanjutnya dapat melanjutkan dalam penatalaksanaan perawatan luka moist wound healing menggunakan madu pada jenis luka lainnya seperti dekubitus dan ILO (infeksi luka operasi)

Katakunci:MoistWoundHealing,Madu, UlkusDiabetikum
BahanPustaka: 51 (2017-2022)