HUBUNGAN PENERAPAN 5 PILAR STBM DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP WAY KANDIS KECAMATAN TANJUNG SENANG KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2024

ABSTRAK

Diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarahyang di sebabkan oleh infeksi mikroorganisme meliputi bakteri, protozoa, virus, parasit, dan penularanya secara fehal-oral.
Metode penelitian menggunakan metode survei analitik dengan rancangan case control, jenis uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah uji chi square. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 responden terdiri dari 32 sampel kasus balita yang menderita diare, 32 sampel kontrol balita yang tidak terkena diare, penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Way Kandis Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung bulan April-Mei Tahun 2024.
Dari Hasil penelitian yang dilakukan, tiga variabel yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan dengan kejadian diare pada balita diantaranya variabel cuci tangan pakai sabun (CTPS) (nilai pvalue: 0,034), pengelolaan air minum dan makanan (nilai p value : 0,024), pengelolaan sampah rumah tangga (nilai p value : 0,025) Dan dua variabel tidak terdapat hubungan dengan kejadian diare pada balita diantanya Stop buang air besar sembarangan (SBS) (nilai p : 1,000) dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga (nilai p value :0,731).

Kata kunci : Diare pada balita, penerapan STBM.
Daftar Bacaan : 26 (2006-2023).