PENGARUH UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG SARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2024

RINGKASAN

Stunting merupakan suatu keadaan gagal tumbuh kembang pada bayi (0-11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) yang mengalami kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, dapat ditandai dari tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting nampak setelah anak berusia 2 tahun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh upaya pencegahan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan.
Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain survei analitik. dengan pendekatancase control menggunakan uji statistik Chi-Square.Sampel yang diambilberjumlah 44 dengansampel yang diambilsebanyak 22 balita stunting dan 22 balita normal. Media yang digunakanyaitukuesioner dan buku KIA. Jenis data yang digunakan data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada responden menggunakan lembar kuesioner dan data sekunder diperoleh dari rekam medis atau KMS dibuku KIA.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh upaya pencegahan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan menunjukkan bahwaRiwayatTablet Tambah Darah p-value 0,000, Inisiasi Menyusui Dini p-value 0,002, Asi Eksklusif p-value 0,004, MP-ASI p-value 0,004 dan Imunisasi p-value 0,009. Kesimpulan bahwa terdapat pengaruh upaya pencegahan dengan kejadian stunting pada balita. Saran bagi petugas kesehatan dan kader untuk dapat lebihproaktifdalampencegahan stunting tersebut.

Kata Kunci : Balita, Stunting, Upaya pencegahan
Daftar bacaan : 27 (2016-2024)