PADILA, MERI (2024) ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA PASIEN BRONKOPNEUMONIA DI RUANG ALAMANDA RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN2024. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.
1. Lembar Sampul.pdf
Download (169kB)
2. Abstrak.pdf
Download (633kB)
3. Kata Pengantar.pdf
Download (543kB)
4. Daftar Isi.pdf
Download (623kB)
5. BAB I.pdf
Download (1MB)
6. BAB II.pdf
Download (1MB)
7. BAB III.pdf
Download (1MB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
9. BAB V.pdf
Download (723kB)
10. Daftar Pustaka.pdf
Download (416kB)
11. Lampiran.pdf
Download (2kB)
Abstract
ABSTRAK
Bronkopneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengenai saluranpernapasan bawah dengan tanda dan gejala seperti batuk dan sesak napas. Hal inidiakibatkan oleh adanya agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), danaspirasi substansi asing yang berupa eksudat (cairan) dan konsolidasi (bercak berawan)pada paru-paru. Pravalensi bronkopneumonia membunuh lebih dari 808.000 anakdibawah usia 5 tahun, terhitung 15% dari semua kematian anak dibawah 5 tahun.Indonesia angka kejadian brokopneumonia sebanyak 6 juta pertahun, dan angka kematian dan balita akibat bronkopneumonia 5 per 1000 balita pertahun. Bronkpneumonia menyebabkan kematian lebih dari 100.000 balita setiap tahun,atau hampir 300 balita perhari, atau 1 balita setiap 5 menit. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah mampu melakukan asuhan keperawatan dengan pasien bronkopneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata di rawat inap ruang alamandaRSUD Dr. H. Abdul Moeloekkota Bandar lampung. Pengkajian menggunakanpendekatan pemeriksaan head to toe, subjek penelitian adalah 2 pasien yang samamengalamibronkopneumoniadiRSUDDr.HAbdulmoeloekBandarlampung2024.Hasilpemeriksaanpasien1dan2didapatkanmasalahutamayaitubersihanjalannapastidakefektifberhubungandengansekresitertahan.Setelahdilakukanasuhankeperawatan selama 3 hari didapatkan hasil frekuensi napas kedua subjek kembalinormal, sputum menurun, ronchi menurun, dyspnea menurun, pola napas membaik danfrekuensi napas membaik. Untuk mempercepat pemulihan pasien dapat menerapkan melakukan fisioterapi dada,memberi posisi semi fowler,nebulizer,minum air hangat dan mengkaji fungsi pernapasan,bunyi napas,kecepatan,irama,kedalaman pernapasan,dan penggunaan otot bantu napas.
Kata kunci:keperawatan, bronkopneumonia, sesak napas
Daftar Referensi:22(2015-2022)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi DIII Keperawatan |
Depositing User: | ruang baca Gizi |
Date Deposited: | 26 Jul 2024 07:43 |
Last Modified: | 26 Jul 2024 07:43 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/5865 |