AYUNINGTIAS, VIVI (2024) ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA PASIEN BRONKOPNEUMONIA DI RUANG E2 (ANAK) RSUD Dr. A. DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2024. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (26kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (17kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (189kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (32kB)
5. BAB 1 VIVI.pdf
Download (95kB)
6. BAB 2 VIVI.pdf
Download (349kB)
7. BAB 3 VIVI.pdf
Download (51kB)
8. BAB 4 VIVI.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (277kB)
9. BAB 5 VIVI.pdf
Download (21kB)
10. DAPUS VIVI.pdf
Download (85kB)
11. LAMPIRAN VIVI.pdf
Download (410kB)
Abstract
ABSTRAK
Bronkopneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan yaitu suatu peradangan parenkim paru yang di sebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun benda asing. Berdasarkan data RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung, terhitung pada tanggal 02 - 06 Januari 2024 sebanyak 13 kasus dengan diagnosis medis Bronkopneumonia. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk memberi gambaran asuhan keperawatan gangguan kebutuhan oksigenasi pada pasien Bronkopneumonia. Metode yang digunakan adalah asuhan keperawatan yang berfokus pada dua pasien yang mengalami masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengkajian, analisis data, intervensi, implementasi dan evaluasi hasil intervensi. Hasil pemeriksaan pasien 1 dan 2 didapat dengan keluhan sesak napas dan batuk produktif (terdapat sputum), adanya bunyi ronchi pada hasil auskultasi dengan RR (pasien 1: 45 x/menit, pasien 2: 46 x/menit) dan SPO2 (pasien 1: 95%, pasien 2: 94%) lalu didapat masalah utama yaitu bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan, setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari maka bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria hasil produksi sputum menurun, frekuensi napas membaik, pola napas membaik dan dispnea menurun. Rencana intervensi yaitu manajemen jalan napas. Hasil evaluasi bersihan jalan napas tidak efektif sudah teratasi ditunjukan pasien 1 sesak napas menurun, pola napas membaik, tidak terdapat suara ronchi, sputum menurun, frekuensi napas membaik dengan RR: 35 x/menit SPO2: 98% sedangkan pasien 2 sesak napas menurun, pola napas membaik, tidak terdapat suara ronchi, sputum menurun, frekuensi napas membaik dengan RR: 35 x/menit SPO2: 98%. Saran dari penulis yaitu memberikan edukasi untuk minum air hangat dan menjaga kebutuhan asupan cairan pada pasien Bronkopneumonia.
Kata kunci : Bronkopneumonia, Oksigenasi
Daftar referensi : 27 (2014-2023)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi DIII Keperawatan |
Depositing User: | ruang baca Keperawatan |
Date Deposited: | 25 Jul 2024 08:43 |
Last Modified: | 25 Jul 2024 08:43 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/5854 |