HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2024

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 jumlah pasien gagal ginjal kronik di Indonesia sebanyak 713.783 penderita, sedangkan di Provinsi Lampung insiden Gagal Ginjal Kronik (GGK) yaitu 22.171 kasus. Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa perlu diperhatikan terutama pada lansia. Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa adalah penerapan dukungan keluarga. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia GGK yang menjalani hemodialisa. Penelitian kuantitaif dengan desain analitik pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada Maret-April 2024 di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jumlah sampel 45 orang. Pengumpulan data menggunakan Brief Illness Perception Questionnaire (B-IPQ) untuk menukur dukungan keluarga dan kuesioner World Health Organization Quality Of Life (WHOQOL)-Bref untuk mengukur kualitas hidup pasien. Didapatkan dukungan keluarga difungsional sebanyak 34 responden (75,6%) dan sebanyak 11 (24,4%) responden memiliki dukungan keluarga fungsional. kualitas hidup lansia sebanyak 32 (71,1%) responden memiliki kualitas hidup kurang baik dan kualitas hidup baik sebanyak 13 (28,9%) responden. Hasil uji chi square didapatkan nilai p-value = 0,000 (p < 0,05) disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Tahun 2024. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan dukungan keluarga dengan GGK terutama lansia yang menjalankan hemodialisa agar melakukan edukasi kepada keluarga untuk mengetahui dan memahami pentingnya dukungan keluarga terhadap kualitas hidup lansia.

Kata Kunci : GGK, Kualitas Hidup, Dukungan Keluarga, Hemodialisa
Referensi : 48 (2001-2024)