FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEROMA PADA PASIEN POST OPERASI MASTEKTOMI DI RSUD Dr.H.ABDU LMOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN2024

Komplikasi yang paling sering ditemui setelah mastektomi adalah seroma. Angka kejadianiniberkisardari15%-60%.KejadianmunculnyaseromaterjadidiRSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dengan tingkat rata-rata kejadian sebesar 4 dari 7 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian seroma pada pasien post operasi mastektomi. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan survei analitik dan pendekatan cross sectional,pengambilansampelmenggunakanteknikaccidentalsampling.Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang sudah menjalani operasi mastektomi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan uji statistic yang digunakan adalah Chi Square.Hasil penelitian diperoleh bahwa merokok berhubungan dengan kejadian seroma dengannilaip-value0,006.Sedangkanketigafaktorlaindalampenelitianiniyaitu Indeks Massa Tubuh, Hipertensi, dan Implan Payudara tidak berhubungan dengan kejadian seroma. Peneliti berharap agar pihak rumah sakit dapat memberikan edukasi terhadap pasien dan keluarga terkait dengan bahaya merokok agar dapat meminimalisir terjadinya komplikasi seroma post operasi mastektomi.

Kata Kunci :seroma,indeksmassatubuh,hipertensi,merokok,implan Referensi : 48 (2013 – 2023)