SETIANI, BELA (2021) ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK DENGAN KETERLAMBATAN MOTORIK HALUSDITEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN PANARAGAN JAYA TULANG BAWANG BARAT. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (99kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (105kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (746kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (92kB)
5. BAB I.pdf
Download (104kB)
6. BAB II.pdf
Download (392kB)
7. BAB III.pdf
Download (170kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (119kB)
9. BAB V.pdf
Download (95kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (113kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (4MB)
Abstract
Dampak yang akan terjadi anak dapat mengalami disfungsi otak minor pada masa sekolah. Pada tahun 2019 didapatkan sebanyak 25% balita di Indonesia mengalami gangguan perkembangan motorik halus. Berdasarkan hasil pemeriksaan tumbuh kembang di TPMB panaragan jaya tulang bawang barat didapatkan data dari bulan Januari – Februari yaitu sebesar 5%. An. M usia 46 bulan mengalami keterlambatan perkembangan motorik halus. Rencana asuhan yang diberikan yaitu stimulasi menyusun 8 buah kubus satu per satu, menggambar bentuk lingkaran dan mengajarkan anak permainan montase, latihan tersebut dilakukan setiap hari dan didamping oleh orang tua. Tujuan dilakukannya asuhan kebidanan yaitu dengan melakukan stimulasi mengajarkan ibu cara menstimulasi motorik halus pada anak dirumah sesering mungkin sesuai dengan usia anak.
Pelaksanaan Kunjungan pertama 12 Februari 2021 melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, KPSP serta memberitahu ibu perilaku orang tua dalam menstimulasi anaknya. Kunjungan kedua 19 Februari 2021 An.M di ajarkan melakukan stimulasi motorik halus dengan permainan montase dan ajarkan anak untuk menyusun 8 kubus tanpa berjatuhan. Kunjungan ketiga 26 Februari 2021 anak sudah dapat menyusun delapan buah kubus tanpa berjatuhan dan ajarkan anak untuk menggambar bentuk lingkaran diatas kertas. Kunjungan keempat 5 maret 2021 An.M dilakukan pemeriksaan KPSP 42 bulan dengan skor YA = 10 yang berarti perkembangan anak sesuai. An. M sudah bisa menyusun delapan buah kubus tanpa berjatuhan dan anak sudah dapat menggambar bentuk lingkaran diatas kertas.
Evaluasi setelah dilakukan 4 kali kunjungan dari tanggal 12 Februari - 5 Maret 2021 didapatkan hasil pemeriksaan KPSP 42 bulan dengan skor YA = 10 yang berarti perkembangan anak sesuai.
Kesimpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang dilakukan terhadap An.M dengan kasus keterlambatan perkembangan motorik halus yaitu hasil nilai pemeriksaan KPSP dan perkembangan pada An.M meningkat dan teratasi karena hasil pemantauan terhadapAn. M terjadi peningkatan perkembangan pada aspek perkembangan motorik halus. saran yang diberikan penulis bagi lahan agar dapat melaksanakan dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang yang baik dengan cara memberikan stimulasi dan pemantauan perkembangan anak sesuai dengan perkembangan usia anak,
Kata Kunci : Perkembangan Motorik Halus
DaftarBacaan : 16 (2016-2020)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi DIII Kebidanan Metro |
Depositing User: | agus abang setiawan |
Date Deposited: | 24 Jun 2022 02:34 |
Last Modified: | 24 Jun 2022 02:34 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/525 |