HUBUNGAN DERAJAT KEPOSITIFAN BASIL TAHAN ASAM (BTA) TERHADAP ENZIM SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE (SGOT) DAN SERUM GLUTAMAT PIRUVAT TRANSAMINASE (SGPT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS YANG MENGKONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

ABSTRAK

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dapat menyebar melalui aliran darah ke organ tubuh. Pasien TB menjalani pemeriksaan mikroskopis untuk mengetahui derajat kepositifan BTA dan menjalani pengobatan yang dapat menimbulkan efek samping hepatotoksik. SGOT dan SGPT merupakan indikator pemeriksaan fungsi hati. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan derajat kepositifan BTA terhadap enzim SGOT dan SGPT pada pasien TB yang mengkonsumsi OAT selama fase intensif. Jenis penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Rawat Inap Panjang, Sukabumi, Satelit dan Way Kandis Kota Bandar Lampung pada bulan Maret sampai Mei tahun 2023. Terdapat 30 pasien TB pengobatan fase intensif dengan 20 laki-laki dan 10 perempuan. Kelompok usia terbanyak yaitu 46-65 tahun. Derajat kepositifan BTA pasien TB terbanyak yaitu 3+ berjumlah 12 pasien (40%), selanjutnya 2+ berjumlah 7 pasien (23%), lalu 1+ berjumlah 6 pasien (20%) dan scanty berjumlah 5 pasien (17%). Nilai rata-rata hasil pemeriksaan enzim SGOT pada pasien TB yaitu 34 U/L dan enzim SGPT pada pasien TB yaitu 29 U/L. Hasil penelitian menggunakan uji One Way Anova menunjukkan tidak adanya hubungan antara derajat kepositifan BTA terhadap enzim SGOT dan SGPT pada pasien TB dengan p-value SGOT 0,294 dan p-value SGPT 0,179.

Kata Kunci : Tuberkulosis, Derajat Kepositifan BTA, SGOT, SGPT
Daftar Bacaaan : 36 (2009-2022)