GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT DAN TROMBOSIT ANTAR SKALA KEPOSITIFAN TUBEX PADA PENDERITA DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT MITRA HUSADA PRINGSEWU TAHUN 2022

ABSTRAK

Prevalensi demam tifoid di Indonesia, berkisar antara 350 hingga 810 per 100.000 orang. Demam tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella sp. Pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mendiagnosis demam tifoid meliputi uji Widal, uji Tubex TF. Salah satu uji serologi yang sering digunakan adalah uji serologi Tubex TF, adalah sebuah metode diagnostik in vitro semi kuantitatif yang mendeteksi adanya antibodi IgM terhadap antigen polisakarida tifoid O9 dalam serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah leukosit dan trombosit antar skala kepositifan tubex pada penderita demam tifoid. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian crossectional. Populasi pada penelitian ini yaitu data rekam medik penderita demam tifoid sebanyak 55 dan sampel merupakan total populasi. Waktu pada penelitian ini pada bulan Maret - Mei 2023 di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu. Hasil penelitian didapatkan berdasarkan jenis kelamin paling tinggi pada perempuan 63,64%, dan pada usia produktif paling tinggi pada rentang usia 15-64 tahun 92,73%. Berdasarkan skala kepositifan paling tinggi pada skala 4 83,63%. Rerata jumlah leukosit pada skala 4 yaitu 9.276 sel/µL, pada skala kepositifan 6 yaitu 11.000 sel/µL dan rerata jumlah trombosit pada skala kepositifan
4 yaitu 254.717 sel/µL, pada skala kepositifan 6 yaitu 321.750 sel/µL yang menunjukkan jumlah kadar leukosit dan trombosit pada penderita demam tifoid dalam batas normal.
Kata Kunci : Demam tifoid, Salmonella Typhy, Tubex
Daftar Bacaan : 20 (2011-2021)