HUBUNGAN KONTAK SERUMAH DENGAN PENDERITATUBERKULOSIS PARU DI KELURAHAN PANJANG SELATAN DAN PANJANG UTARA KOTA BANDAR LAMPUNG

Kasus tuberkulosis di Indonesia menurut Kemenkes tahun 2022 berada di peringkat 3 dunia sebanyak 824 ribu. Kontak serumah adalah orang yang tinggal serumah minimal satumalam, atau sering tinggal serumah pada siang hari dengan penderita dalam 3 bulan terakhir sebelum penderita mendapat pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan kontak serumah dengan penderita tuberkulosis paru di Kelurahan Panjang Selatan dan Panjang Utara Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectionalmenggunakan uji Chi Squaredengan tingkat signifikansi α<0,05. Penelitiandilaksanakan di kelurahan PanjangSelatan dan Panjang Utara Kota BandarLampung. Sampelpenelitianyaitu 30 anggota keluarga dari 17 penderita TB paru. Hasil penelitian pada umur 15-24 tahun (43,3%), jenis kelamin perempuan (66.7%), tingkat pendidikan SMA (66.7%), tidak bekerja (60.0%), perilaku baik (86.7%), tanpa gejala (100.0%), lama kontak yaitu kontak serumah (100.0%), kepadatan hunian ≥8m2/2orang (memenuhi syarat)(70,0%), hasil pemeriksaan mikroskopis BTA pada kontak serumah negatif (100.0%). Penelitian ini tidak dapat dilakukan analisa bivariatkarena semua kontak serumah mendapat hasil mikroskopis BTA negatif, sehingga tidak dapat menilai hubungan faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, lama kontak, perilaku, gejala dan kepadatan huniandengan kejadian TB Paru pada kontak serumah.

Kata kunci :Tuberkulosisparu,Kontak serumah, Penderita TB paru
Daftar bacaan : 34 (2002-2022)