SUJONO, AJENG WILUJENG (2023) GAMBARAN PELAKSANAAN KONSELING OBAT OLEH APOTEKER DI APOTEK WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023. Diploma thesis, Poltekkes KemenkesTanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (523kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (425kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (1MB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (763kB)
5. BAB I.pdf
Download (482kB)
6. BAB II.pdf
Download (819kB)
7. BAB III.pdf
Download (669kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (699kB)
9. BAB V.pdf
Download (360kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (339kB)
Abstract
ABSTRAK
Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 menyebutkan bahwa konseling merupakan salah satu pelayanan kefarmasian di Apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan konseling oleh apoteker di apotek wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di Kecamatan Wayhalim, Kedaton dan Tanjungkarang pusat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Responden dalam penelitian ini adalah apoteker di wilayah kota bandar lampung yang bersedia mengisi kuesioner yang merupakan instrumen penelitian ini. Data yang diperoleh dianalisis dan selanjutnya dibuat persentasenya.
Berdasarkan data yang diperoleh apotek di wilayah bandar lampung berjumlah 35 dan hanya 21 apoteker yang bersedia menjadi responden. Hasil penelitian menujukan data apotek yaitu 61,9% apotek berdiri selama >5 tahun, 61,9% kepemilikan apotek perorangan non-apoteker, 71,4% lama apotek buka 13-18 jam, 95,5% apoteker berjumlah 1 disetiap apotek. Apoteker 66,7% berjenis kelamin perempuan dengan 33,3% rentang usia 31-40 tahun, 43,9% berpengalaman >10 tahun, 47,6% apoteker datang setiap hari sesuai jam kerja, dengan 38,1% diapotek selama 3-6 jam, 66,7% apotek tidak memiliki pekerjaan lain selain apoteker. Dari 21 apoteker hanya 13 (61,9%) apoteker yang melaksanakan konseling, dan didaptakan 61,5% menyediakan tempat konseling, 30,8% menyedikan formulir, 46,2% melaksanakan konseling dengan metode aktif dan pasif, 82,2% menyampaikan informasi tentang waktu dan cara penggunaan obat, 84,5% melaksanakan konseling selama 5-10 menit, semua apoteker menggunakan sumber informasi yakni handbook sebesar 38,4%, 23% melakukan pendokumentasian, Konseling penting karena meningkatkan kepatuhan pasien sebesar 92,3%, 38,5% mengalami hambatan kurangnya tempat dan waktu dalam pelaksanaan konseling, dan alasan tertinggi apoteker tidak melaksanakan konseling yaitu tidak tersedianya tempat sebesar 37,5%.
Kata kunci : Konseling, Apoteker, Apotek
Daftar bacaan : 39 (2003-2022)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi Program Studi D-III Farmasi |
Depositing User: | ruang baca farmasi |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 02:16 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 02:16 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/4554 |