SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp) DENGAN METODE DPPH

Radikal bebas merupakan molekul yang sangat reaktif dan tidak stabil dan
juga mengandung electron tidak berpasangan satu atau lebih pada kulit atau
orbital luarnya. Jenis radikal bebas yang paling sering ditemukan pada sistem
biologis tubuh adalah radikal bebas turunan oksigen atau Reactive Oxygen Species
(ROS) dan Reactive Nitrogen Species (RNS). Radikal bebas dapat merusak dan
sangat berbahaya bagi tubuh namun dapat berguna bagi kesehatan dengan jumlah
tertentu. Radikal bebas memiliki fungsi untuk melawan radang, membunuh
bakteri dan mengatur tonus otot dalam organ dan pembuluh darah. Salah satu
bahan alam yang sudah dikenal terbukti khasiatnya sebagai antioksidan adalah
daun salam. Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp) yang digunakan
sebagai tanaman obat asli indonesia, daun salam ini diketahui mengandung
flavonoid, selenium (mineral), vitamin A, dan vitamin E yang berfungsi sebagai
antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder dan
menganalisis aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% daun salam (Syzygium
Polyanthum) dengan metode DPPH. Hasil penelitian identifikasi metabolit
sekunder pada ekstrak etanol daun salam (Syzygium Polyanthum) menunjukan
adanya kandungan flavonoid, tanin, fenolik, dan saponin. Uji aktivitas antioksidan
yang dibuat dengan konsentrasi 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, 300 ppm
menunjukan hasil ekstrak etanol daun salam memiliki aktivitas antioksidan nilai
IC50 sebesar 3,026 ppm dengan kategori sangat kuat. Uji aktivitas antioksidan
kuersetin sebagai larutan pembanding yang dibuat dengan konsentrasi 10 ppm, 20
ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm memiliki aktivitas antioksidan nilai IC50 sebesar
110,75 ppm dengan kategori sedang.
Kata Kunci : Skrining Fitokimia, Antioksidan, DPPH, Daun Salam
(Syzygium Polyanthum (Wight) Walp).
Daftar Bacaan : 47 (2012-2022).