WELLA, FEVI JUNITA (2023) GAMBARAN PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2023. Diploma thesis, Poltekkes KemenkesTanjungkarang.
1-LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (40kB)
2-ABSTRAK.pdf
Download (157kB)
3-KATA PENGANTAR.pdf
Download (850kB)
4-DAFTAR ISI.pdf
Download (60kB)
5-BAB I.pdf
Download (275kB)
6-BAB II.pdf
Download (603kB)
7-BAB III.pdf
Download (401kB)
8-BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (939kB)
9-BAB V.pdf
Download (173kB)
10-DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (156kB)
11-LAMPIRAN.pdf
Download (3MB)
Abstract
ABSTRAK
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Penyimpanan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran penyimpanan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat dan merupakan penelitian diskriptif dengan menggambarkan penyimpanan obat dibatasi berdasarkan berdasarkan penyiapan sarana penyimpanan, pengaturan tata ruang, berdasarkan penyusunan stok obat, dan pengamatan mutu obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.
Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan Manajemen Kefarmasian di Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010, dalam penyimpanan obat yaitu 81,81%, berdasarkan ketersedian sarana peyimpanan. Penyimpanan berdasarkan pengaturan tata ruang yaitu 87,5%, berdasarkan sistem FEFO dan FIFO yaitu 100%, penyusunan stok obat berdasarkan suhu yaitu 91,89%, berdasarkan kelengkapan administrasi yang sesuai sebesar 100%, berdasarkan obat-obat yang memerlukan perlakuan khusus yaitu 33,33%, berdasarkan Pengamatan Mutu Obat yaitu 91,89% .
Kesimpulannya adalah pada penyimpanan berdasarkan ketersediaan kelengkapan sarana penyimpanan obat belum memenuhi standar karena kurangnya telepon, brankas, kartu persediaan obat dan kartu induk persediaan obat dengan persentase 81,81%. Berdasarkan pengaturan tata ruang belum memenuhi standar karena tidak terdapat alat pemadam kebakaran dengan persentase 87,5%. Berdasarkan suhu belum memenuhi standar yaitu 91,89%, karena peletakan obat yang tidak sesuai. Penyusunan obat dengan obat yang memerlukan perlakuan khusus yaitu 33,33%, dimana obat rusak atau kadaluwarsa tidak ditempatkan pada ruangan terpisah , bahan mudah menguap atau mudah terbakar tidak diletakkan di ruangan khusus dan terpisah dari gedung induk. Obat LASA tidak diberi label khusus dan tidak diberi jarak.
Kata kunci: Penyimpanan Obat, Gudang Farmasi, Kabupaten Pesisir Barat
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi Program Studi D-III Farmasi |
Depositing User: | ruang baca farmasi |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 02:07 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 02:07 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/4535 |