ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK BALITA DENGAN PERKEMBANGAN MERAGUKAN MOTORIK HALUS DI TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN APRIYANTI WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR

RINGKASAN
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, hasil stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) anak balita pada tahun 2016 di dapatkan gangguan perkembangan motorik kasar sebesar 20,3% dan gangguan perkembangan motorik halus anak sebesar 14,7%. Hasil pemeriksaan di TPMB Apriyanti Way Jepara, Lampung Timur pada bulan maret-april tahun 2023 didapatkan 2 dari 10 balita mengalami perkembangan motorik halus meragukan. Salah satu adalah An.A usia 4 tahun 8 bulan berdasarkan pengkajian menggunakan KPSP 54 bulan dengan hasil jawaban “YA”=8 dari 10 pertanyaan. An. A belum bisa mentukan garis yang lebih panjang-lebih pendek serta belum bisa menggambar 3 anggota bagia tubuh manusia, diagnosa anak mengalami perkembangan meragukan pada motorik halus. Rencana asuhan yang diberikan yaitu stimulasi traching the dots, menebalkan pola titik atau garis menggunakan pensil atau pena.
Pelaksanaan Kunjungan dilakukan sebanyak 5 kali, kunjungan pertama 15 Maret 2023 melakukan pengukuran antropometri melakukan pemeriksaan KPSP dan ajarkan ibu cara stimulasi anaknya dengan mengajarka anak menebalkan huruf, angka dan pola yang di berikan serta mengajarkan anak menentukan garis yang lebih panajak dan pendek, Kunjungan kedua 22 Maret 2023 anak sudah bisa mentukan garis yang lebih pajang dan pendek. Kunjungan ketiga 29 Maret 2023 anak sudah nggambar sesuai contoh. Kunjungan keempat 06 April 2023 anak sudah dapat menggambar 3 bagian tubuh tanpa melihat contoh. Kunjungan kelima 13 April 2023 dilakukan pemeriksaan perkembangan ulang dengan menggunakan KPSP 54 bulan didapatkan skor YA=10 yang berarti perkembangan anak sesuai. An.A sudah bisa menentukan gambar yang lebih pendek dan panjang serta anak sudah bisa menggambar 3 anggota bagian tubuh tanpa melihat contoh.
Evaluasi setelah dilakukan stimulasi selama 4 minggu dari tanggal 15 Maret– 13 April 2023 terjadi peningkatan skor pada KPSP. Pada kunjungan pertama didapatkan skor YA=8 kunjungan ketiga terjadi peningkatan skor YA=9 lalu pada kunjungan kelima dilakukanpemeriksaan ulang menggunakan KPSP usia 54 bulan didapatkanskor YA= 10.
Kesimpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang dilakukan terhadap An. A dengan kasus keterlambatan perkembangan motorik halus terjadi peningkatan skor pada pemeriksaan KPSP yaitu dari skor YA 8 menjadi skor YA 10. Saran yang diberikan penulis pada ibu dan lahan praktik agar dapat melaksanakan dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang yang baik dengan cara memberikan stimulasi dan pemantauan perkembangan anak sesuai dengan perkembangan usia anak.

Kata Kunci : Perkembangan Motorik Halus Meragukan
Daftar Bacaan : 20 (2015-2022)