LESTARI, LESTARI (2023) HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA HAJIMENA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2023. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang.
1 LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (41kB)
2 ABSTRAK.pdf
Download (211kB)
3 KATA PENGANTAR FIX.pdf
Download (1MB)
4 DAFTAR ISI FIX.pdf
Download (215kB)
5 BAB 1.pdf
Download (183kB)
6 BAB II.pdf
Download (541kB)
7 BAB III.pdf
Download (388kB)
8 BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (397kB)
9 BAB V.pdf
Download (95kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (173kB)
LAMPIRAN.pdf
Download (2MB)
Abstract
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan istilah yang diadaptasi dari istilah bahasa inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur penting yaitu infeksi, saluran pernafasan, dan akut. Dengan pengertian sebagai berikut : Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksnya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2023.
Metode yang digunakan bersifat analitik dengan menggunakan rancangan penelitian case control dan sampel sebanyak 146 balita dari 73 kasus yang menderita ISPA, 73 sampel control yang tidak menderita ISPA.
Hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai (p = 0,010 < 0,05) untuk kepadatan hunian, nilai (p = 0,738 > 0,05) untuk jenis lantai, nilai (p = 0,002 < 0,05) untuk kelembaban, nilai (p = 0,005 < 0,05) untuk nilai luas ventilasi, nilai (p = 0,316 > 0,05) untuk suhu, nilai (p = 0,447 > 0,05) untuk kepemilikan lubang asap, dan nilai (p = 0,043 < 0,05) untuk pencahayaan.
Diharapkan masyarakat terutama yang memiliki balita agar dapat memperbaiki kondisi lingkungan fisik rumah, membuka jendela rumah agar adanya pergantian udara, menyepu lantai setiap hari agar terhindar dari debu yang menempel di lantai agar tidak adanya lagi penularan atau bibit penyakit ISPA
Kata Kunci : ISPA pada balita, kepadatan hunian, jenis lantai, kelembaban, luas
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan |
Depositing User: | ruang baca sanitasi |
Date Deposited: | 22 Jan 2024 06:22 |
Last Modified: | 22 Jan 2024 06:22 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/4325 |