SAGITA, NUR MAYA (2021) ASUHAN KEBIDANAN TUMBUH KEMBANG PADA ANAK DENGAN GERAK HALUS MERAGUKAN DI TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN SITI MARWIYAH SRIBAWONO LAMPUNG TIMUR. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (152kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (97kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (368kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (141kB)
5. BAB I.pdf
Download (151kB)
6. BAB II.pdf
Download (495kB)
7. BAB III.pdf
Download (200kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (98kB)
9. BAB V.pdf
Download (120kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (118kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (2MB)
Abstract
Keterlambatan perkembangan menjadi salah satu masalah terbesar yang dialami pada anak. Menurut WHO 5-25% anak - anak prasekolah di dunia menderita disfungsi otak minor, termasuk ganguan perkembangan motorik halus. Depkes RI (2016) melaporkan bahwa 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan motorik halus. Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dari hasil SDIDTK anak balita pada tahun 2016 di dapatkan gangguan motorik halus sebesar 14,7%. Setelah dilakukan pengkajian ditemukan hasil dengan diagnosa anak R dengan perkembangan gerak halus meragukan dengan skor KPSP 8 anak belum dapat menyusun kubus dan belum dapat melepas pakaian seperti baju dan celana. Rencana asuhan kebidanan dengan memberikan stimulasi pada aspek gerak halus berupa menyusun kubus dan melepas pakaian seperti baju dan celana.
Penatalaksanaan dilakukan kunjungan 5 kali : Kunjungan awal memberitahu ibu bahwa anaknya mengalami perkembangan meragukan dengan skor KPSP 8 pada aspek gerak halus, mengajarkan ibu cara menstimulasi anaknya, dan menganjurkan ibu untuk menstimulasi anaknya 2x sehari dengan durasi 15 menit. Kunjungan ke 2 perkembangan anak sesuai dengan skor 9, sudah bisa menyusun kubus, memuji ibu atas keberhasilannya dan menganjurkan ibu untuk mengajarkan anak melepas pakaiannya sendiri. Kunjungan ke 3 anak sudah bisa melepas pakaiannya namun masih dengan bantuan, menganjurkan ibu untuk mengajarkan anak melepas pakaiannya sendiri. Kunjungan ke 4 jumlah skor KPSP dengan jawaban “YA” 10 anak sudah dapat melepas pakaiannya sendiri, memuji ibu atas keberhasilannya dan menganjurkan ibu untuk menstimulasi anaknya untuk perkembangan berikutnya. Kunjungan ke 5 dilakukan pemeriksaan keseluruhan KPSP 24 bulan kembali dengan jumlah skor 10.
Evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan terhadap An.R pada tanggal 26 Februari 2021 didapatkan hasil An. R mengalami perubahan yang awalnya jumlah skor KPSP 8 menjadi 10 maka perkembangan An. R sesuai.
Simpulannya bahwa setelah dilakukan asuhan kebidanan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang pada An.R sesuai. Saran yang di berikan untuk ibu An.R untuk terus melanjutkan stimulasi perkembangan anaknya untuk usia selanjutnya dengan berpedoman buku KIA.
Kata Kunci : Tumbuh Kembang, Gerak Halus, Meragukan
Daftar Bacaan : 12 (2007 – 2020)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi DIII Kebidanan Metro |
Depositing User: | agus abang setiawan |
Date Deposited: | 17 Jun 2022 04:26 |
Last Modified: | 17 Jun 2022 04:26 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/414 |