SUHESTY, CITRA (2022) HUBUNGAN ANTARA NLR DAN KADAR D-DIMER TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN PENYAKIT PASIEN COVID-19 DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2021. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (26kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (258kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (2MB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (172kB)
5. BAB I.pdf
Download (171kB)
6. BAB II.pdf
Download (1MB)
7. BAB III.pdf
Download (178kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (409kB)
9. BAB V.pdf
Download (158kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (414kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (10MB)
Abstract
COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menyerang paru-paru.
Reseptor utamanya adalah ACE2 yang banyak diekspresikan dalam sel epitel
alveolus paru-paru. Peningkatan jumlah neutrofil menunjukkan intensitas respon
inflamasi, sedangkan penurunan jumlah limfosit menunjukkan kerusakan sistem
kekebalan tubuh. Peningkatan jumlah neutrofil dan penurunan jumlah limfosit
menghasilkan nilai NLR yang tinggi. D-dimer merupakan fragmen yang
dihasilkan saat plasmin memecah fibrin untuk mengurai bekuan darah.
Peningkatan D-dimer merupakan prediktor terjadinya ARDS. Tujuan penelitian
ialah mengetahui hubungan antara NLR dan kadar D-dimer terhadap derajat
keparahan penyakit pasien COVID-19 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek tahun
2021. Jenis penelitian adalah analitik, dengan desain retrospective. Analisa data
menggunakan data rekam medis pasien COVID-19 dengan uji korelasi Rank
Spearman, Pearson Chi-Square dan Uji Regresi Logistik. Penelitian dilakukan
pada bulan Juni 2022 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek. Subjek penelitian adalah
205 pasien COVID-19 yang dilakukan pemeriksaan NLR, D-dimer dan
dikelompokkan sesuai derajat keparahan penyakit. Hasil uji menunjukkan bahwa
terdapat hubungan bermakna antara NLR dan D-dimer (r=0,583) yang
menunjukkan korelasi kuat dengan arah korelasi positif. Adanya korelasi yang
signifikan antara NLR terhadap derajat keparahan penyakit (p=0,000). Adanya
korelasi yang signifikan antara D-dimer terhadap derajat keparahan penyakit
(p=0,000). D-dimer (OR=10,746) lebih dominan dalam mempengaruhi derajat
keparahan penyakit dibandingkan NLR (OR=3,106).
Kata Kunci : COVID-19, NLR, D-dimer, Derajat Keparahan
Daftar Bacaan : 55 (2008-2022)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id |
Date Deposited: | 08 Mar 2023 08:00 |
Last Modified: | 08 Mar 2023 08:00 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3955 |