PERBEDAAN KADAR UREUM PENDERITA KANKER PAYUDARA SEBELUM DAN SESUDAH KEMOTERAPI DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020

Kanker payudara juga merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Kemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat kimia ataupun obat-obatan yang tujuanya untuk membunuh sel-sel kanker. Cisplatin merupakan kemoterapi efektif dengan spektrumluas.
Namun aplikasi dosis tinggi (>50 mg/m2) dibatasi oleh karena salah satu efek sampingnya yang serius, yaitu nefrotoksisitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan kadar ureum penderita kanker payudara sebelum dan sesudah kemoterapi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020. Penelitian ini adalah bidang kimia klinik, jenis penelitian analistik dengan pendekatan cross-sectional. Variabel penelitian adalah kadar ureum sebelum dan sesudah kemoterapi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien terdiagnosa kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020.
Tempat penelitian dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, penelitian dilaksanakan bulan Mei-Juli 2022. Analisis data menggunakan uji t dependen. Hasil penelitian menunjukkan kadar ureum sebelum dilakukan kemoterapi rata-rata 22,77 mg/dL, kadar ureum sesudah dilakukan kemoterapi rata-rata 25,01 mg/dL Tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata kadar ureum sebelum dengan sesudah dilakukan kemoterapi pada penderita kanker payudara di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Diharapkan agar peneliti lain dapat mendapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai penurunan fungsi ginjal pada penderita kanker payudara yang menerima kemoterapi

Kata Kunci : Kadar Ureum, Kanker Payudara, kemoterapi.
Daftar Bacaan : 14 (2002-2019)