SKRIPSI PERBEDAAN HASIL PEMBACAAN MIKROSKOPIK PREPARAT BASIL TAHAN ASAM (BTA) CARA ZIGZAG DENGAN HORIZONTAL DI PUSKESMAS BATU BRAK KECAMATAN BATU BRAK KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Penyakit Tuberkulosis masih menjadi masalah dunia terutama di negara berkembang
karena merupakan penyebab kematian pertama dari golongan penyakit infeksi saluran
pernapasan. Menurut WHO tahun 2020, saat ini Indonesia berada di urutan 2 negara
terbesar di dunia sebagai penyumbang penderita TBC dengan estimasi insiden sebesar
845.000 kasus. Pembacaan pada sediaan apus sputum yang biasa digunakan pada
pemeriksaan BTA adalah zigzag, tetapi pada tahun 2013 WHO merekomendasikan cara
baru yaitu sediaan cukup dibaca secara horizontal. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah ada perbedaan hasil pembacaan preparat mikroskopik BTA
pewarnaan ziehl neelsen antara cara zigzag dengan horizontal di Puskesmas Batu Brak.
Jenis penelitian adalah Observasional Analitik dan desain penelitian cross sectional untuk
melihat perbedaan pembacaan preparat BTA secara zigzag dengan horizontal. Populasi
dan sampel preparat BTA suspek TB paru yang diregistrasi di laboratorium Puskesmas
Batu Brak, dari bulan Januari 2020 sampai Desember 2021. Hasil penelitian dari 295
preparat yang telah dilakukan pembacaan dengan cara zigzag dan horizontal ditemukan
sebanyak 277 preparat tidak ada perbedaan jumlah BTA/100 LP yaitu 0 BTA atau
negative. Ditemukan sebanyak 17 preparat positif dengan pembacaan cara horizontal
dengan total BTA sebanyak 72,805 BTA/100 LP dan 18 preparat positif dengan
pembacaan cara zigzag dengan total BTA sebanyak 78,449 BTA/100 LP. Uji statistik
yang digunakan adalah uji nonparametrik Mann-Whitney didapatkan nilai p-value sebesar
0.924 (p-value > 0.05). Data tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan
signifikan antara pembacaan preparat cara zigzag dengan horizontal pada preparat sputum
suspek TB.
Kata Kunci : BTA Apus Sputum, Zigzag, Horizontal, Tuberkulosis.
Daftar Bacaan : 15 (1994-2020)