PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE INTENSIF

HAYATI, DEWI (2022) PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE INTENSIF. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.

[thumbnail of 1. LEMBAR SAMPUL.pdf] Text
1. LEMBAR SAMPUL.pdf

Download (104kB)
[thumbnail of 2. ABSTRAK.pdf] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (12kB)
[thumbnail of 3. KATA PENGANTAR.pdf] Text
3. KATA PENGANTAR.pdf

Download (664kB)
[thumbnail of 4. DAFTAR ISI.pdf] Text
4. DAFTAR ISI.pdf

Download (101kB)
[thumbnail of 5. BAB I.pdf] Text
5. BAB I.pdf

Download (100kB)
[thumbnail of 6. BAB II.pdf] Text
6. BAB II.pdf

Download (210kB)
[thumbnail of 7. BAB III.pdf] Text
7. BAB III.pdf

Download (117kB)
[thumbnail of 8. BAB IV.pdf] Text
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (109kB)
[thumbnail of 9. BAB V.pdf] Text
9. BAB V.pdf

Download (86kB)
[thumbnail of 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (89kB)
[thumbnail of 11. LAMPIRAN.pdf] Text
11. LAMPIRAN.pdf

Download (3MB)

Abstract

Obat anti tuberkulosis adalah obat yang digunakan mengobati pasien tuberkulosis, terdiri dari fase intensif dan lanjutan. Pada fase intensif pemberian OAT terdiri dari rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol dan streptomisin dikonsumsi selama 2 bulan. Fase lanjutan terdiri dari isoniazid dan rifampisin dikonsumsi 4 bulan. Keuntungan OAT dapat memudahkan dalam pemberian obat namun dapat menimbulkan efek samping seperti terjadi peningkatan asam urat. OAT jenis pirazinamid dan etambutol dapat menghambat ekskresi asam urat yang seharusnya dikeluarkan dalam bentuk urin berakibat menumpuk dan meneyebabkan kadarnya meningkat atau hiperurisemia. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat pasien tuberkulosis paru sebelum dan sesudah pemberian obat anti tuberkulosis selama 4 minggu. Jenis penelitian analitik. Desain penelitian cross sectional. Waktu penelitian Maret-Juni 2022. Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Rawat Inap Panjang dan Sukaraja Kota Bandar Lampung. Analisis data menggunakan uji-T berpasangan. Sampel yang digunakan 37 pasien. Hasil penelitian rata-rata kadar asam urat sebelum pemberian OAT 5,4 mg/dL dan rata-rata kadar asam urat sesudah pemberian OAT 7,6 mg/dL. Pada uji statistik didapatkan p-value 0,001 (p <0,05), sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan antara kadar asam urat pasien tuberkulosis sebelum dan sesudah pemberian obat anti tuberkulosis fase intensif.

Kata Kunci : Obat Anti Tuberkulosis, OAT, Asam Urat
Daftar Bacaan : 22 (2015-2021)

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id
Date Deposited: 07 Mar 2023 04:19
Last Modified: 07 Mar 2023 04:19
URI: http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3892

Actions (login required)

View Item
View Item