FEBBIA, CINDY (2021) FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (148kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (289kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (641kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (96kB)
5. BAB I.pdf
Download (193kB)
6. BAB II.pdf
Download (258kB)
7. BAB III.pdf
Download (401kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (519kB)
9. BAB V.pdf
Download (94kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (234kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (1MB)
Abstract
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit menular yang sering
terjadi dan merupakan salah satu penyebebab morbiditas dan mortilitas pada anak
dan balita. Komponen fisik lingkungan rumah merupakan salah satu faktor
penting yang memberikan dampak besar terhadap status kesehatan bagi penghuni
rumah sehingga persyaratan kesehatan sangat diperlukan, karena pembangunan
berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan. Pada
Puskesmas Rawat Inap Kedaton Kota Bandar lampung pada tahun 2020 terdapat
117 kasus ISPA pada balita.
Tujuan penelitian ini ialah diketahuinya hubungan lingkungan fisik rumah dengan
kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskemas Rawat Inap Kedaton Kota
Bandar Lampung Tahun 2020. Desain yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu
survei analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan
pada bulan April 2021 di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton Kota
Bandar Lampung dengan jumlah sampel sebanyak 52 balita berusia 0-5 tahun
menggunakan perhitungan rumus Slovin. Instrument yang digunakan yaitu ceklis,
pedoman observasi, rollmeter, luxmeter, thermo hygrometer, dan alat tulis dengan
analisis univariat dan bivariat. Untuk mendapatkan hasil apakah ada hubungan
antara variabel yang diteliti maka yang digunakan yaitu uji chi square dengan
tingkat kepercayaan 90% (α = 0,1). Hasil uji chi square menunjukan bahwa nilai p
untuk suhu p = 0,025
Berdasarkan uji Fisher’s exact test didapatkan hubungan yang bermakna antara
suhu (p=0,025), kepadatan hunian (p=0,024), pencahayaan (p=0,008),
kelembaban (p=0,003), jenis atap (p=0,010), kondisi lantai (p=0,034), kondisi
dinding (p=0,001), ventilasi (p=0,025) dengan kejadian ISPA pada balita.
iv
Diperlukan upaya promosi kesehatan dan tindakan untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan terutama kondisi rumah untuk mencegah kejadian ISPA pada balita.
Dan tidak terdapat hubungan antara bahan bakar memasak (p=0,173) dengan
kejadian ISPA pada balita.
Kata kunci : suhu, bahan bakar, kepadatan hunian, pencahayaan, kelembaban,
jenis atap, kondisi lantai, kondisi dinding, ventilasi, balita, ISPA
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Sanitasi Lingkungan |
Depositing User: | ruang baca sanitasi |
Date Deposited: | 09 Mar 2023 07:27 |
Last Modified: | 09 Mar 2023 07:27 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3786 |