HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUMAS KECAMATAN BANYUMAS KABUPATENPRINGSEWU TAHUN 2021

Diare adalah penyakit yang disebabkan akibat terjadinya perubahan konsistensi feses selain dari buang air besar. Penderita dikatakan menderita diare apabila dalam saru hari buang air besar lebih dari tiga kali (Rusli Taher, 2017). Diare merupakan buang air besar dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya, dengan tinja berbentuk cair dan setengah cair serta setengah padat (Irwan, 2017).

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik yaitu penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui mengapa fenomena ini dapat terjadi. Desain dalam penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dikarenakan banyaknya variabel yang di teliti.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square Sarana Air Bersih tidak memiliki hubungan dengan kejadian penyakit Diare dengan p-value = 0.571 (p > α =
0.05), sarana pembuangan sampah memiliki hubungan dengan kejadian Diare dengan p-value = 0.003 (p < α = 0.05) dengan OR = 1.700, Sarana Pembuangan tinja tidak memiliki hubungan dengan kejadian Diare dengan p-value = 0.142 (p > α = 0.05), Sarana Pembuangan Limbah memiliki hubungan dengan kejadian Diare dengan p- value = 0.014 (p < α = 0.05) dengan OR = 1.964, Kebersihan Rumah memiliki hubungan dengan kejadian Diare dengan p-value = 0.042 (p < α = 0.05) dengan OR =
1.813, Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun tidak memiliki hubungan dengan Kejadian Diare dengan p-value = 0.369 (p > α = 0.05), Perilaku Minum Air tidak memiliki hubungan dengan kejadian Diare dengan p-value = 0.330 (p > α = 0.05), Perilaku Buang Air Besar tidak memiliki hubungan dengan kejadian Diare dengan p- value = 0.530 (p > α = 0.05).

Kata kunci : Diare, sarana air bersih, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan tinja, sarana pembuangan limbah, kebersihan rumah, perilaku mencuci tangan pakai sabun, perilaku minum air, perilaku buang air besar.