RAISSAWIDYA, SAHDA (2022) GAMBARAN KEJADIAN REAKSI OBAT YANG TIDAK DIKEHENDAKI (ROTD) PASCA VAKSINASI COVID-19 DI WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (198kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (189kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (1MB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (194kB)
5. BAB 1.pdf
Download (320kB)
6. BAB 2.pdf
Download (762kB)
7. BAB 3.pdf
Download (811kB)
8. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (366kB)
9. BAB 5.pdf
Download (186kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (560kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (3MB)
Abstract
Vaksin COVID-19 adalah upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah dan menangani penyakit corona virus (COVID-19) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.Uji klinis yang dilakukan terhadap vaksin COVID-19 menunjukan bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan efek samping ringan hingga sedang yang seperti nyeri di tempat suntikan yang dapat hilang dalam beberapa hari.Efek samping yang dapat terjadi disebabkan oleh jenis vaksin ataupun dosis vaksin yang digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) pasca vaksinasi COVID-19 di wilayah Kota Bandar Lampung.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan secara online menggunakan kuesioner google form.Hasil data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase dari karakteristik 130 respondenberjenis kelamin perempuan (65,4%), usia 17-25 tahun (66,2%), tidak ada komorbid (76,9%), jenis vaksin yang digunakan responden adalah Sinovac (76,2%), dosis vaksin yang terdapat ROTD adalah dosis 1 + dosis 2 (44,6%), responden yang mengalami ROTD (86,2%), kejadian ROTD yang dialami responden berdasarkan jenis vaksin yaitu mengalami ROTD dengan vaksin Sinovac (82,8%), kejadian ROTD yang dialami responden berdasarkan dosis vaksin yaitu pada dosis 1 + dosis 2 (70,6%), jenis ROTD nyeri di tempat suntikan (31,8%), lama kejadian ROTD 1 hari (47,3%), dampak ROTD terhadap aktivitas cukup mengganggu tetapi masih bisa beraktivitas (46,4%), tingkat keparahan ROTD nyeri ringan (56,25), jenis ROTD berdasarkan jenis vaksin Sinovac nyeri di tempat suntikan (31,3%), vaksin Sinopharm nyeri di tempat suntikan (20,8%), vaksin AstraZeneca nyeri di tempat suntikan (24,3%), vaksin Pfizer nyeri di tempat suntikan (27,0%), vaksin Moderna nyeri di tempat suntikan (17,4%), vaksin Bio Farma (vaksin COVID-19) demam (100%), dan jenis ROTD berdasarkan dosis vaksin 1 nyeri di tempat suntikan (33%), dosis 2 nyeri di tempat suntikan (32,7%), dosis 3 nyeri di tempat suntikan (26,2%).
Kata Kunci : COVID-19, ROTD, vaksin COVID-19
Daftar Bacaan : 60 (2011-2022)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi Program Studi D-III Farmasi |
Depositing User: | editor d3 farmasi |
Date Deposited: | 28 Feb 2023 06:30 |
Last Modified: | 28 Feb 2023 06:30 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3453 |