MUSLIMAH P, TEHNIKITA AYU NUR (2020) ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA PASIEN ASMA BRONKIAL DI RUANG MELATI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (58kB)
ABSTRAK.pdf
Download (43kB)
KATA PENGANTAR.pdf
Download (1MB)
DAFTAR ISI.pdf
Download (52kB)
BAB I.pdf
Download (120kB)
BAB II.pdf
Download (119kB)
BAB III.pdf
Download (128kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (307kB)
BAB V.pdf
Download (48kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (45kB)
LAMPIRAN.pdf
Download (12MB)
Abstract
Asma adalah penyakit obstruksi jalan napas yang ditandai oleh penyempitan jalan napas. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukan prevelensi penyakitasma adalah 1,4% dari seluruh jumlah penduduk di provinsi Lampung. Diperoleh data penyakit asma bronkial memiliki persentase 25% pada bulan Januari sampai Februari 2018 kemudian mengalami peningkatan menjadi 50% pada bulan Januari sampai Februari 2019 di Ruang Melati RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.Tujuan laporan ini adalah memberi gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan gangguan kebutuhan oksigenasi pada pasien asma bronkial. Asuhan keperawatan berfokus kepada satu orang pasien dengan diagnosa medis asma bronkial yang mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi di Ruang Melati RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan dari tanggal 5 Maret 2020 sampai dengan 7 Maret 2020. Pendekatan asuhan yang dilakukakan adalah penerapan proses keperawatan yaitu pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi. Data yang didapatkan saat pengkajian yaitu subyek mengeluh sesak dan batuk dengak tingkatan sesak dalam kategori sedang dengan RR: 28x/menit, sesak disertai adanya dahak yang sulit keluar, serta terdengar bunyi napas tambahan wheezing dan ronkhi kering di seluruh lapang paru. Masalah keperawatan utama yang ditemukan pada subyek adalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Implementasi yang dilakukan pada subyek yaitu mengajarkan latihan batuk efektif, melakukan manajemen jalan napas, dan melakukan pemantauan respirasi. Hasil evaluasi akhir dari tindakan keperawatan yang diberikan kepada subyek didapatkan kemampuan batuk efektif pasien dikategorikan meningkat dengan produksi sputum, mengi, dan dispnea yang dikategorikan menurun, serta didapatkan frekuensi napas pasiepn dikategorikan membaik. Disimpulkan ada pengaruh latihan batuk efektif pada pasien asma bronkial dengan gangguan kebutuhan oksigenasi.
Kata kunci : asma bronkial, oksigenasi, asuhan keperawatan
Bahan bacaan : 21 (2010-2019)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi DIII Keperawatan |
Depositing User: | ners punya sapa |
Date Deposited: | 24 Feb 2023 03:22 |
Last Modified: | 24 Feb 2023 03:22 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3383 |