RENIDA, SERVITA (2020) ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI RUANG MELATI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
Lembar Sampul.pdf
Download (212kB)
Abstrak.pdf
Download (9kB)
KATA PENGANTAR.pdf
Download (1MB)
Daftar Isi.pdf
Download (198kB)
BAB II.pdf
Download (531kB)
BAB III.pdf
Download (302kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (445kB)
BAB V.pdf
Download (11kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (181kB)
LAMPIRAN.pdf
Download (3MB)
BAB I.pdf
Download (191kB)
Abstract
Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2005 terdapat 210 juta penderita PPOK di dunia dan di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta pasien PPOK. PPOK diperkirakan akan menjadi penyebab utama kematian ketiga di dunia pada tahun 2020. Tujuan utama dalam laporan tugas akhir ini adalah melakukan asuhan keperawatan kepada satu pasien yang mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Asuhan keperawatan ini dilaksanakan di Ruang Melati RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek provinsi Lampung pada tanggal 02-04 Maret 2020. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai oleh keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya dapat dipulihkan. Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien terlihat sesak, batuk disertai sedikit sputum, terdengar suara napas tambahan wheezing, dan intensitas sesak yang dirasa pasien dalam kategori sedang, terlihat retraksi dinding dada, dan Respirasi Rate (RR) 28x/menit dan SpO2: 95%. Pada subjek asuhan terlihat bentuk dada barrel chest, terdapat retraksi dinding dada, dan pada saat dilakukan auskultasi didapatkan suara napas tambahan yaitu wheezing dan ronkhi kering. Masalah utama keperawatan yang muncul pada laporan ini adalah bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas. Rencana tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan adalah monitor pola napas, monitor bunyi napas, auskultasi bunyi napas, monitor SPO2, posisikan semi fowler atau fowler, berikan oskigen sesuai kebutuhan, ajarkan teknik batuk efektif. Evaluasi yang didapat pasien tampak sudah bisa bernapas dengan mudah, tidak terdengar suara wheezing, dan pasien dapat batuk secara efektif. Berdasarkan hasil asuhan yang diperoleh maka saran bagi institusi pendidikan agar meningkatkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas dan professional dan untuk pelayanan kesehatan agar dijadikan dasar memberikan dan meningkatkan mutu pemberian asuhan keperawatan pada pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Kata kunci : Asuhan keperawatan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK),
Oksigenasi
Bahan bacaan : 15 (2008-2019)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi DIII Keperawatan |
Depositing User: | ners punya sapa |
Date Deposited: | 24 Feb 2023 02:58 |
Last Modified: | 24 Feb 2023 02:58 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3373 |