Iman, M.Nurul (2022) PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK PADA KEHILANGAN GIGI 31 DAN 41 DENGAN KASUS EKSTRUSI PADA GIGI ANTAGONIS (LAPORAN KASUS). Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1 LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (131kB)
2 ABSTRAK.pdf
Download (102kB)
3 KATA PENGANTAR.pdf
Download (568kB)
4 DAFTAR IS.pdf
Download (91kB)
5 BAB I.pdf
Download (90kB)
6 BAB II.pdf
Download (437kB)
7 BAB III.pdf
Download (440kB)
8 BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (195kB)
9 BAB V.pdf
Download (85kB)
10 DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (83kB)
11 LAMPIRAN.pdf
Download (542kB)
Abstract
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN TEKNIK GIGI
Laporan Tugas Akhir, Juli 2022
M.Nurul Iman
Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Akrilik Pada Kehilangan Gigi 31 Dan 41 Dengan Kasus Ekstrusi Pada Gigi Antagonis
Xv+45 halaman, 26 gambar 1 tabel, 4 lampiran
RINGKASAN
Gigi merupakan salah satu organ sistem pencernaan yang sangat penting dalam tubuh manusia. Kehilangan gigi yang tidak segera diganti dengan gigi tiruan dapat menyebabkan ekstrusi. Ekstrusi gigi adalah pergerakan gigi keluar dari alveolus dimana akar mengikuti mahkota.
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memaparkan prosedur pembuatan, memaparkan teknik penyusunan gigi, dan memaparkan hambatan-hambatan dalam pembuatan serta cara mengatasinya.
Prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik yaitu, penulis menerima model dan surat perintah kerja (SPK) kemudian mentransfer desain sesuai dengan SPK, survey, pembuatan cengkeram, penyusunan elemen gigi, flasking, boiling out, packing, deflasking, finishing dan polishing.
Kesimpulan dari prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik pada kehilangan gigi 31 dan 41 dengan kasus ekstrusi pada gigi anatagonis adalah penyusunan dibuat normal mengikuti lengkung rahang agar mendapatkan estetik dan kontak oklusi yang baik dengan gigi antagonisnya.
Kendalanya pada saat melakukan penyusunan gigi terdapat kesulitan karna adanya ruang sempit akibat gigi 11 dan 22 yang mengalami ekstrusi. Namun kendala tersebut dapat diatasi dengan cara melakukan sedikit peradiran dibagian srvikal dan mesial distal pada gigi 31 dan 41 untuk mendapatkan oklusi yang baik dengan gigi antagonisnya. Oleh karena itu teknisi harus memahami cara penyusunan gigi pada kasus ekstrusi agar mendapatkan protesa yang baik dan nyaman saat dipakai.
Kata kunci : GTSL, resin akrilik, ekstrusi
Daftar bacaan : 23 (1991-2017)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | POltekkes Tanjungkarang Jurusan Teknik Gigi > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi D-III Teknik Gigi |
Depositing User: | ruang baca tekgi |
Date Deposited: | 14 Feb 2023 07:19 |
Last Modified: | 14 Feb 2023 07:19 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/2966 |