Nuer, Luthfi (2022) PROSEDUR PEMBUATAN PARTIAL DENTURE RAHANG ATAS DAN FULL DENTURE RAHANG BAWAH DENGAN KASUS PERBEDAAN LENGKUNG RAHANG ( LAPORAN KASUS ). Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (38kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (24kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (426kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (238kB)
5. BAB I.pdf
Download (17kB)
6. BAB II.pdf
Download (424kB)
7. BAB III.pdf
Download (598kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (119kB)
9. BAB V.pdf
Download (11kB)
10. DAFTAR .pdf
Download (21kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (581kB)
Abstract
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN TEKNIK GIGI
Laporan Tugas Akhir, 07 Juli 2022
Luthfi Nuer
Prosedur Pembuatan Partial Denture Rahang Atas Dan Full Denture Rahang Bawah Dengan Kasus Perbedaan Lengkung Rahang.
Xiv + 58 halaman, 37 Gambar 1 Tabel + 5 Lampiran.
RINGKASAN
Full denture akrilik merupakan gigi tiruan yang dapat mengembalikan seluruh gigi yang hilang, sedangkan partial denture merupakan gigi tiruan yang menggantikan sebagian gigi yang hilang. Pada pasien dengan kehilangan gigi terkadang ditemukan bentuk lengkung yang tidak biasa misalnya adalah bentuk tapering dan ovoid. Dalam hal ini hubungan bentuk lengkung rahang akan berpengaruh pada penyusunan gigi tiruan. Bentuk lengkung rahang menurut Itjiningsih pada tahun 1996 ada tiga, diantaranya adalah berbentuk persegi (square) lancip (tapering) lonjong (ovoid).
Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui prosedur pembuatan partial denture rahang atas dan full denture rahang bawah dengan kasus perbedaan lengkung rahang, dimana terdapat lengkung rahang ovoid pada rahang atas dan tapering pada rahang bawah.
Prosedur laboratorium pembuatan gigi tiruan lepasan ini meliputi penerimaan model kerja, penentuan desain, transfer desain, block out model kerja, pembuatan bite rim, penanaman okludator, pembuatan cengkeram, penyusunan gigi, wax countering, flasking, boiling out, packing, curing, deflasking, finishing, polishing.
Bentuk hasil akhir protesa sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Basis gigi tiruan tidak porus, permukaan protesa terlihat halus dan mengkilap. Pada saat insersi gigi tiruan saat oklusi sesuai dengan oklusi sebelumnya yaitu maloklusi kelas II divisi I dimana gigi incisivus atas proklinasi dan overjet incisal lebih besar serta estetik sangat baik sesuai dengan permintaan dokter. Kendala yang dialami penulis yaitu elemen gigi tiruan terlepas saat setelah boiling out dan saat pemolesan. Maka saran dari penulis setelah diboling gigi yang terlepas dilem pada bagian oklusal dan menggunakan mata bur poles yang digunakan pada hanging bur.
Kata kunci : Partial denture, Full denture, Lengkung Rahang
Daftar bacaan : 23 (1991-2020)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | POltekkes Tanjungkarang Jurusan Teknik Gigi > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi D-III Teknik Gigi |
Depositing User: | ruang baca tekgi |
Date Deposited: | 13 Feb 2023 03:18 |
Last Modified: | 13 Feb 2023 03:18 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/2934 |