STUDI LITERATUR: PENGARUH PIJAT AKUPRESUR DAN MOKSIBUSI TERHADAP LAMANYA BATUK PILEK PADA ANAK BALITA

ISPA menjadi penyebab sebanyak 40-60% kunjungan berobat di Puskesmas dan 15-30% kunjungan berobat di Rumah Sakit. Episode penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3-6 kali per tahun. Batuk, pilek, dan ISPA pada anak dapat memicu otitis media. Penanganan batuk pilek secara non farmakologi lebih aman digunakan karena tidak menggunakan efek samping seperti obat-obatan, terapi non farmakologi menggunakan proses fisiologis, salah satunya menggunakan akupresur dan moksibusi.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat akupresur dan moksibusi terhadap lamanya batuk pilek pada anak balita. Tujuan khusus untuk mengetahui prevalensi anak balita yang mengalami batuk pilek, rata-rata lamanaya batuk pilek sesudah dilakukan terapi pijat akupresur dan moksibusi, pengaruh pijat akupresur dan moksibusi terhadap lamanya batuk pilek pada anak balita.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Pencarian literatur dengan kata kunci “Pengaruh Pijat Akupresur terhadap Lamanya Batuk Pilek pada Anak Balita” didapatkan dalam laporan hasil penelitian yang belum dipublikasikan dalam jurnal dan literatur yang di publikasikan di Google Schoolar.

Hasil penelitian didapatkan prevalensi anak balita yang mengalami batuk pilek sebesar 35% (30 dari 87 balita), anak usia 6 bulan yang mengalami ISPA yaitu 31,25% (5 bayi). Rata-rata lamanya batuk pilek pada anak balita sesudah dilakukan terapi akupresur dan moksibusi yaitu 3,47 hari dan 3,5 hari.

Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan ada pengaruh pijat akupresur dan moksibusi terhadap lamanya batuk pilek pada anak balita. Hendaknya ibu dan keluarga yang memiliki balita batuk pilek senantiasa melakukan pijat akupresur dan moksibusi karena merupakan pengobatan alternatif yang aman, mudah dan dapat dilakukan secara mandiri.

Kata Kunci : Akupresur, Moksibusi, Batuk Pilek
Daftar Bacaan : 36 (2001-2019)