ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : NYERI PADA KASUS POST OP HEMOROID TERHADAP Tn.M DI RUANG BEDAH RSD MAYJEND HM RYACUDU KOTABUMI LAMPUNG UTARA TANGGAL 15 s.d 17 April 2019

Menurut data dari badan kesehatan dunia (WHO) angka kejadian hemoroid terjadi di seluruh Negara, dengan presentase 45% mengalami gangguan hemoroid. Sedangkan menurut kemenkes (2009), di Indonesia terdapat 355 rata- rata kasus hemoroid berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan yang diperoleh dari rumah sakit di 33 Provinsi. Berdasarkan laporan tahunan RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara di dapatkan data jumlah pasien hemorroid pada bulan Januari-April tahun 2017-2019 hasil data sebagai berikut, 2017 berjumlah 11, 2018 berjumlah 21 dan 2019 berjumlah4.
Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini addalah menggambarkan tentang asuhan keperawatan post operasi hemoroid pada Tn. M dengan Nyeri Akut di Ruang Bedah RSD Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara pada tanggal 15-17 April 2019.
Dari hasil pengkajian di dapatkan data klien mengeluh nyeri pada luka operasi dibagian anus, nyeri seperti di tusuk-tusuk, skala nyeri 7. yang memperberat nyeri pada saat klien duduk, yang memperingan nyeri pada saat klien berbaring, klien mengatakan susah BAB karena feses terasa keras, pemeriksaan tanda-tanda vital , Tekanan Darah (TD) : 130/ 90 mmHg, Nadi (N) : 84x/menit, Respiration Rate (RR) : 24x/menit , Suhu (T) : 37,5oC. Saat dilakukan pemeriksaan fisik bising usus klien 3 x/menit, luka operasi klien tampak kemerahan. Diagnosa keperawatan yang sesuai teori anatara lain: Nyeri Akut, Konstipasi, dan Resiko Infeksi. Rencana dan implementasi yang di tegakan SLKI: Tingkat nyeri (L.O866), Eliminasi fekal (L.04033), Tingkat infeksi (L.14137), dan SIKI: Manajemen nyeri (I.08238), Pemberian Analgesik (I.08243), Manajemen eliminasi fekal (I.04151), Manajemen Konstipasi (I.04155), Pencegahan infeksi (I.14539), Perawatan Luka (I.06202). Evaluasi dilakukan setiap hari, berdasarkan hasil implementasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari, evaluasi masalah keperawatan dua diagnosa dapat teratasi dan satu diagnosa dapat teratasi sebagian. Kasus ini memunculkan beberapa diagnose keperawatan, yang menurut teori tidak semua dapat di tegakkan karena di sesuaikan dengan keadaanklien.
Saran dari laporan ini diharapakan dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan proses asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi, baik bagi bidang keilmuan maupun praktisi keperawatan RumahSakit.

Kata kunci : Asuhan Keperawatan Post Operasi Hemoroid dengan Nyeri Akut Sumber bacaan : 14 (2002-2019)