ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIPERTERMIPADA KASUS KEJANG DEMAMTERHADAP An.NDI RUANGANAKRSD MAYJEND HM RYACUDUKOTABUMI LAM PUNG UTARATANGGAL 10-12 MARET 2020

Menurut Depkes RI (2009) Angka kejadian balita yang mengalami kejang demam di Indonesia sebanyak 16%,Berdasarkan data pasien rawat inap di Ruang Anak RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara menunjukan penderita Kejang Demam masuk kedalam urutan Ke 6 dari 10 besar data kunjungan kasus di Ruang Anak pada tahun 2018 lalu .
Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah penulis mampu memberikan gambaran Asuhan Keperawatan pasien dengan Hipertermi dengan kasus Kejang Demam pada An.N di Ruang Anak RSD Mayjend HM Ryacudu secara komprehensif berdasarkan SDKI (standar diagnosa keperawatan indonsesia), SLKI(standar luaran keperawata indonesia)danSIKI (standar intervensi keperawatan indonesia).
Hasil Pengkajian pada kasus ini didapatkan data salah satunya peningkatan suhu diatas 38oC disertai kejadian kejang sekali+ 5 meni ‘31, kulit kemerahan, dan kulit terasa hangat.Diagnosa keperawatan yang dapat di tegakan menurut pengkajian adalah Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit, Defisit Nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis dan Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan. Rencana keperawatan dibuat sesuai teori dan SDKI-SKLI-SIK.Melalui pemilihan label sesuai diagnose, implementasi dilakukan sesuai dengan label yang dipilih pada teori sesuai perkembangan klien. Evaluasi dari tiga diagnosa keperawatan hanya satu diagnosa yang teratasi yaitu Hipertermi.
Kesimpulan dari laporan ini tidak semua teori proses keperawatan kejang demam sesuai dengan kondisi pasien, namun disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pasien dalam terlaksananya tindakan keperawatan. Saran dari laporan ini semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi bagi RSD Mayjend HM Ryacudu khususnya Ruang anak dan menambah bahan bacaan atau referensi di perpustakaan bagi mahasiswa Poltekkes prodi keperawatan Kota Bumi

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Kejang Demam, Suhu Sumber Bacaan : 9 (2002-2018)