ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN PADA KASUS SKIZOFRENIA TERHADAP Tn. E DI RUANG KUTILANG RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG, TANGGAL 25-27 MARET 2019

Data dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Provinsi Lampung didapatkan kasus gangguan jiwa penderita halusinasi tiap tahunnya mengalami peningkatan dimana tahun 2016 berjumlah 9.755 orang, tahun 2017 menjadi 10.928 orang dan pada 2018 naik menjadi 11.025 orang. Klien dengan halusinasi harus mendapatkan tindakan pengobatan dan perawatan dengan efektif. Rumusan masalah pada laporan ini adalah bagaimana gambaran asuhan keperawatan jiwa dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran pada kasus Skizofrenia terhadap Tn. E di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung.
Tujuan penulisan yaitu memperoleh gambaran secara nyata penerapan asuhan keperawatan jiwa pada Tn. E dalam menunjukkan kemampuan positif yang dimiliki setelah dilakukan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran di Wilayah Kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung.
Pada saat pengkajian klien masih mendengar suara-suara, suara muncul saat klien sendiri dan melamun, klien sering marah-marah, merasa tidak ada yang peduli. Dari data tersebut diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan yaitu: Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran, Risiko Perilaku Kekerasan, Harga Diri Rendah. Intervensi dan implementasi yang penulis berikan pada klien Tn. E yaitu Strategi Pelaksanaan (SP) yang dilakukan dengan 4 cara mengontrol halusinasi yaitu denganSP. 1: mengenal masalah dan mengajarkan cara menghardik, SP. 2: minum obat, SP. 3 :bercakap-cakap dengan orang lain, dan SP. 4: melakukan kegiatan terjadwal. Klien mengatakan senang dengan kedatangan perawat. Evaluasi yang didapatkan selama 3 hari rawat yaitu: klien mampu melakukan cara menghardik, minum obat sesuai dosis dan sesuai jadual, klien bercakap-cakap dengan orang lain dan mampu melakukan kegiatan terjadual.
Simpulan laporan tugas akhir ini adalah penulis memperoleh gambaran secara nyata tentang penerapan asuhan keperawatan jiwa dengan masalah keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran dalam menunjukkan kemampuan positif yang dimiliki pasien. Saran bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung, diharapkan agar strategi pelaksanaan diterapkan dengan cara kontinue minimal 2-3 kali dalam sebulan pada pasien gangguan jiwa agar dapat menurunkan kekambuhan klien tersebut.

Kata kunci : Asuhan Keperawatan Jiwa, Gangguan Persepsi Sensori:
Halusinasi Pendengaran

Daftar bacaan : 22 (2007-2019)