STUDI LITERATUR HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

Sebagian besar penyebab kematian bayi dan balita adalah karena masalah yang terjadi pada bayi baru lahir atau neonatal. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO) tahun 2012 bahwa setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia. Di Indonesia, dari seluruh kematian bayi, sebanyak 57% meninggal pada masa neonatal yang mana sebanyak 27% disebabkan karena asfiksia. Di RS pusat rujukan provinsi, angka kejadian asfiksia yaitu sebesar 41,94%. Di Provinsi Lampung pada tahun 2009 angka kejadian asfiksia yaitu sebesar 34,19%. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya asfiksia terdiri dari faktor ibu, faktor janin, dan faktor tali pusat. Faktor ibu contohnya preeklampsia dan anemia saat hamil. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara preeklamsia dan anemia pada ibu hamil dengan kejadian asfiksia neonatorum.
Penelitian ini menggunakan desain studi literatur. Penelitian ini terdiri dari 9 artikel (8 nasional dan 1 internasional) tahun 2013-2017. Pencarian literatur melalui database Google Schoolar dan PubMED. Variabel independen dari penelitian berupa preeklampsia dan anemia pada ibu hamil, variabel dependen penelitian ini adalah asfiksia neonatorum.
Analisis data dilakukan dengan melihat tahun penelitian mulai dari yang paling muthakhir dan mundur ke yang paling lama. Dari 9 literatur yang diperoleh, 3 penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara preeklampsia dengan asfiksia dan 1 penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara preeklampsia dengan asfiksia, 5 penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara anemia dengan kejadian asfiksia. Kesimpulan dari studi literatur ini yaitu terdapat hubungan antara preeklampsia dan anemia pada ibu hamil dengan kejadian asfiksia neonatorum.

Kata Kunci : Asfiksia Neonatorum, Preeklampsia, Anemia
Daftar Bacaan : 41 (2003 – 2019)