PEMBERIAN EDUKASI LAKTASI PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny.NG2P1A0 USIA KEHAMILAN 37 MINGGU DI PMB ERNIDAYATI TRANS TANJUNGAN

Persentase bayi yang mendapat ASI ekslusif di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2017 sebesar 59,7% (5.645 bayi) mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 74,9% (6.494 bayi). Hal ini berarti capaian ASI eksklusif belum melampaui target sebesar 100%. Pemberian ASI eksklusif sering menemui berbagai kendala, salah satunya adalah kurangnya edukasi laktasi (Dinkes Lamsel, 2017)
Menyusui adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi yang terbaik bagi bayi. Memberikan seluruh anak permulaan hidup yang terbaik bisa dimulai dengan menyusui, sebuah ikhtiar yang paling sederhana, paling cerdas dan paling terjangkau untuk mendukung anak yang lebih sehat, keluarga yang lebih kuat, dan pertumbuhan yang berkelanjutan. (Yusari, Risneni 2016:30)
Agar ibu bisa memberikan ASI eksklusif terhadap bayinya, dapat dengan cara pemberian edukasi laktasi terhadap ibu hamil dengan mengajarkan IMD untuk awal pemberian ASI eksklusif pada satu jam pertama setelah melahirkan, serta teknik menyusui agar ibu bisa menyusui bayinya dengan tidak ada kendala, sehingga ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya setelah melahirkan.
Dari hasil survey yang dilakukan di PMB Ernidayati terdapat ibu hamil Trimester III dengan kurangnya edukasi laktasi. Pengambilan kasus klien dengan pendekatan pola pikir varney dan pendokumentasian metode SOAP. Asuhan ini diberikan sesuai dengan masalah yaitu kurangnya edukasi laktasi dengan pemberian edukasi laktasi seperti IMD, teknik menyusui, dan pentingnya ASI eksklusif. pada usia kehamilan 37 minggu sampai usia kehamilan 39 minggu. Dari studi kasus yang diberikan didapatkan hasil ibu sudah mengetahui cara pemberian ASI eksklusif dan sudah melakukan IMD serta menerapkan teknik menyusui yang sudah di ajarkan pada saat menyusui bayinya.

Kata kunci : Pemberian edukasi laktasi, IMD, teknik menyusui
Daftar Bacaan : 14 (2009-2019)