ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA KASUS ASMA BRONCHIALE TERHADAP Tn.T DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSU HANDAYANI KOTABUMILAMPUNG UTARA TANGGAL 12 NOVEMBER 2021

Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai dengan wheezing episodik, sesak di dada, batuk pada malam dan pagi hari akibat penyumbatan saluran napas (Wijaya & Toyib, 2018). World Health Organization (WHO), jumlah penderita asma di dunia diperkirakan akan terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Setiap tahunnya di dunia kematian akibat asma diperkirakan mencapai 250.000 orang (Wijaya & Toyib, 2018). Didapatkan bahwaProvinsi Lampung tahun 2011 angka prevalensi penyakit asma 85% dengan kesembuhan/Cure Rate 59,64% (Yulianto, 2018).Berdasarkan data di ruang IGD RSU Handayani pada tahun 2020 ditemukan jumlah penyakit Asma sebanyak 38 kasus, dan pada tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 83 kasus, dan sementara ini pada tahun 2022 bulan Januari-Februari masih tercatat sebanyak 48 kasus. Rumusan masalah laporan ini adalah bagaimana gambaran asuhan keperawatan pasien dengan gangguan kebutuhan oksigenasi pada kasus Asma Bronchiale terhadap Tn. T di ruang Instalasi Gawat Darurat RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara.
Tujuan laporan ini adalah penulis mampu memberikan gambaran asuhan keperawatan pasien dengan gangguan kebutuhan oksigenasi pada kasus Asma Bronchiale terhadap Tn. Tdi Instalasi Gawat Darurat melalui pengkajian,diagnosa,rencana keperawatan,implementasi,evaluasi di ruang Instalasi Gawat Darurat RSU Handyani pada 12 November 2021.
Hasil dari pengkajian di dapatkan data klien mengeluh sesak napas sejak 3 hari yang lalu,keluhan sesak disertai batuk berdahak yang sulit untuk di keluarkan,terdengar bunyi napas tambahan wheezing, bicara sedikit terbatah-batah, tampak klien terlihat lelah, merasa tidak nyaman,tampak penggunaan otot bantu pernapasan perut, pernapasan cuping hidung dan frekuensi napas 30x/menit.Diagnosa yang ditegakkan adalah bersihan jalan napas tidak efektif, pola napas tidak efektif. Perencanaan dan implementasi seperti di antaranya adalah SLKI: Bersihan jalan napas, pola napas dengan SIKI: Manajemen jalan napas, pemantauan respirasi. Evaluasi pada perawatan 2jam di dapatkan hasil masalah teratasi sebagian pada seluruh diagnosa yang ditegakkan pada Tn.T
Simpulan pada kasus Tn.T didapatkan gambaran asuhan keperawatan secara nyata pada Tn.T bahwa asuhan keperawatan dapat di lakukan dengan baik pada pasien.Saran untuk RSU Handayani terutama perawat bagian ruangan IGD disarankan memberikan informasi kesehatan dengan cara pendekatan kepada pasien dan keluarga tentang bagaimana cara pencegahan penyakit asma bronchiale sehingga bisa meminimalisir kekambuhan penyakit yang berulang secara terus menerus.
Kata Kunci :Asuhan Keperawatan, Gangguan Kebutuhan Oksigenasi, Asma Bronchiale
Sumber Bacaan : 23 (2008-2020)