GAMBARAN KADAR FERITIN SERUM PADA PENDERITA TALASEMIA MAYORYANG MENJALANI TRANSFUSI RUTIN (STUDI PUSTAKA)

Talasemia merupakan penyakit genetik yang ditandai adanya kelainan pada sintesis hemoglobin sehingga banyak terjadi pemecahan sel darah merah dan menimbulkan anemia. Untuk menangani anemia tersebut diperlukan transfusi darah yang rutin. Penderita talasemia mayor yang menerima transfusi berulang akan mengalami penumpukan zat besi dan terjadi peningkatan kadar feritin serum. Pemeriksaan feritin serum merupakan pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi kelebihan zat besi pada penderita talasemia mayor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar feritin serum pada penderita talasemia mayor. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka. Hasil studi pustaka didapatkan bahwa rata-rata kadar feritin serum pada penderita talasemia mayor dari penelitian Ghosh (2021): 2995.78 ng/ml, Rathaur: 1560.9 ng/ml, Soewondo: 2976.8 ng/ml, Amelia: 2842.85 ng/ml, Rafika: 2837.69 ng/ml, Koreti: 3879 ng/ml, Angulo: 2337 ng/ml, Karunaratna: 2992.2 ng/ml, Made: 2703.18 ng/ml, dan Faris: 1886.74 ng/ml. Sedangkan rentangnya dari penelitian Ghosh: 1804 – 6231 ng/ml, Rathaur: 207 – 9848.9 ng/ml, Soewondo: 702.2 – 8897.7 ng/ml, Amelia: 647 – 9978 ng/ml, Rafika: 278.7 – 13867 ng/ml, Koreti: 1050 – 5029 ng/ml, Angulo: 481 – 7595 ng/ml, Karunaratna: 875.5 – 7625 ng/ml, Made: 1180.0 – 6383.3 ng/ml, dan Faris: 380 – 7990 ng/ml.

Kata Kunci : Talasemia mayor, Transfusi darah, dan Feritin serum
Daftar Bacaan : 46 (2008-2021)