MARLINA, YANTI (2022) ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN AMAN NYAMAN PADA KASUS GOUT ARTHRITIS TERHADAP Tn. S DI DESA BANDAR PUTIH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABUMI II KABUPATEN LAMPUNG UTARA TANGGAL 21-23 FEBRUARI 2022. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (158kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (129kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (725kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (271kB)
5. BAB I.pdf
Download (273kB)
6. BAB II.pdf
Download (400kB)
7. BAB III.pdf
Download (485kB)
8. BAB IV.pdf
Download (174kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (174kB)
9. BAB V.pdf
Download (149kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (246kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (982kB)
Abstract
Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai Gout Arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan Kristal monosodium asam urat di dalam tubuh. Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat yaitu usia, asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebihan, kegemukan (obesitas), kurangnya aktivitas fisik, hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu dan gangguan fungsi ginjal. Berdasarkan data di Puskesmas Kotabumi II Kotabumi Lampung Utara jumlah penderita Gout Arthiritis pada tahun 2020 sebanyak 803, tahun 2021 sebanyak 466 dan pada Januari hingga Februari penderita Gout Arthiritis sebanyak 111. Tujuan Penulis menulis laporan ini agar mampu memberikan gambaran Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gangguan Aman Nyaman: Nyeri Akut pada Kasus Gout Arthritis terhadap Individu Tn. S di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi II LampungUtara.
Dari hasil pengkajian pada kasus ini didapatkan data yaitu klien merasakan nyeri pada lutut hingga telapak kaki, nyeri seperti ditusuk-tusuk, kram dan kesemutan. TD 110/80 mmHg, hasil GCU 9,8 mg/dl yang menyebabkan klien nyeri sehingga merasa tidak nyaman. Nyeri persendian pada kedua kaki saat melakukan aktivitas, makan-makanan yang mengandung tinggi purin, tidur selama 6 jam/hari, aktivitas dilakukan secara mandiri tetapi khawatir akan terjatuh dan berakhir fatal karena merasakan nyeri saatberktivitas.
Diagnosa Keperawatan yang muncul pada klien yaitu Nyeri Akut, Gangguan Mobilitas Fisik dan Defisit Pengetahuan, yang kemudian dilakukan prioritas masalah pada ketiga diagnosa ini dan diagnosa nyeri akut mendapatkan nilai tertinggi setelah diprioritaskan dengan metode (Achjar, 2010). Hasil skor adalah 6. Perencanaan dan implementasi tindakan keperawatan seperti diantaranya SLKI: Kontrol nyeri, Mobilitas fisik dan tingkat pengetahuan. SIKI: Managemen nyeri, dukungan ambulasi, dan edukasi kesehatan. Evaluasi pada hari pertama yang dilaksanakan TUK 1 dan TUK 2 yang tercapaiadalah TUK 2, pada hari kedua yang dilaksanakan TUK 1 dan TUK 3 yang tercapai adalah TUK 1, pada hari ketiga yang dilaksanakan TUK 3, 4,5 dan yang teratasi sebagian adalah TUK 4.
Kesimpulan Laporan ini Proses keperawatan Gout Arthritis sesuai kondisi klien. Saran diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan proses Asuhan Keperawatan baik bagi bidang keilmuan maupun praktisi keperawatan di rumah sakit.
Katakunci : Gout Arthritis dengan Nyeri akut
Sumber bacaan :15 (2013-2020)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan Program Studi DIII Keperawatan Kotabumi |
Depositing User: | ruang baca kotabumi |
Date Deposited: | 10 Jan 2023 03:20 |
Last Modified: | 10 Jan 2023 03:20 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1968 |