UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) SEBAGAIANTIFUNGI TERHADAPCandida albicansSECARA IN VITRO

Spesies Candida dengan patogenisitas paling tinggi dan penyebab terbanyak kandidiasis adalah Candida albicans.Candida albicans memiliki resistensi yang tinggi terhadap obat antifungi yang terbuat dari bahan kimia yaitu miconazole amfoterisin B sebesar 98,9%, vorikonazol 84,1%, nistatin 77,3%, flukonazol 71,0%, dan ketokonazol 34,1%.Berdasarkan hasil Riskesdasmasyarakat yang menggunakan obat kesehatan tradisional meningkat menjadi sebesar 44,3%, Hal ini menunjukkan minat masyarakat dalam penggunaan obat tradisionalmeningkat. Daun kersen berdasarkan hasil uji fitokimia mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid yang dapat digunakan sebagai antifungi.Tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui diameter zona hambat ekstrak daun kersen, konsentrasi ekstrak daun kersen yang kuat sebagai antifungi terhadap Candida albicansdankemampuan hambat ekstrak daun kersen jika dibandingkan ketokonazol.Penelitian ini menggunakan metode difusi Kirby Bauer dengan mengukur diameterzona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 20%, 35%, 50%, 65% dan 80% dengan kontrol positif ketokonazol dan kontrol negatif aquades steril.Analisis data yang digunakan adalah uji One Away ANOVA yang dilanjutkan ke uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dengan diameter zona hambat sebesar 8,78 mm, 10,36 mm, 12,20 mm pada konsentrasi 50%, 65%, 80%.Ekstrak daun kersen konsentrasi 80% mempunyai daya hambat kategori sedang terhadap pertumbuhan jamur Candida albicansdan menghasilkan zona hambat lebih rendah jika dibandingkan ketokonazol.

Kata Kunci :Candida albicans, Daun Kersen (Muntingia calabura L.)
Daftar Bacaan : 38(1981-2020)