HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN PERAWAT TENTANG MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI PADA PASIEN POST OPERASI DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RSUD JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021

Pasien post operasi sebagian besar mengalami nyeri dengan skala ringan sebanyak 58,2%. Sedangkan sebagian lagi menunjukkan skala nyeri sedang sebanyak 41,8% (Langanawa, 2013). Data Depkes RI, tindakan pembedahan menempati urutan yang kesebelas dari 50 penyakit se-Indonesia dengan persentase 12,8% (Togatorop, 2019). Dengan ilmu pengetahuan perawat dapat mengatasi keluhan nyeri pasien post operasi dengan menerapkan manajemen nyeri non farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat dengan penerapan manajemen nyeri non farmakologi pada pasien post operasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat inap bedah. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di ruang rawat inap bedah RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro. Sampel pada penelitian ini berjumlah 33 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2021. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square.
Hasil penelitian ini diperoleh tingkat pengetahuan baik sebanyak 15 (45.5%) perawat, pengetahuan cukup sebanyak 18 (54.5%). Penerapan cukup sebanyak 21 (63.6%) perawat, penerapan baik sebanyak 12 (36.4%) perawat, dan nilai p value 0.02 (α< 0.05 artinya ada hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang manajemen nyeri non farmakologi dengan penerapan manajemen nyeri non farmakologi pada pasien post operasi di ruang rawat inap bedah RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro.
Diharapkan penelitian diharapkan agar menerapkan manajemen nyeri non farmakologi pada pasien post operasi sesuai dengan buku standar intervensi keperawatan Indonesia (SIKI) yang ada.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Penerapan, Manajemen Nyeri Non Farmakologi
Daftar Bacaan : 32 (2004 – 2020)