JONESA, RIAN (2021) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAUN MANTANGAN (Merremia peltata (L.) Merr.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (227kB)
ABSTRAK.pdf
Download (12kB)
KATA PENGANTAR.pdf
Download (1MB)
DAFTAR ISI.pdf
Download (329kB)
BAB I.pdf
Download (440kB)
BAB II.pdf
Download (521kB)
BAB III.pdf
Download (473kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (386kB)
BAB V.pdf
Download (203kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (17kB)
LAMPIRAN.pdf
Download (2MB)
Abstract
Daun mantangan (Merremia peltata (L.) Merr.) adalah salah satu tanaman yang dapat dijadikan solusi sebagai antibakteri. Beberapa masyarakat di Indonesia telah menggunakan tanaman ini secara tradisional. Di daerah Maluku utara daun tanaman ini digunakan sebagai kompres luka dan di Sumatra utara daun tanaman ini digunakan untuk mengobati diare, batuk, sakit perut, radang dan luka (Alen; Dkk, 2012). Kemudian, di daerah Sulawesi tenggara daun segar digunakan untuk mengobati penyakit kulit, bisul dan bengkak.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan fitokimia dan aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dari infusa daun mantangan (Merremia peltata (L.) Merr.). Metode penelitian ini dilakukan dengan cara difusi cakram Kirby-Bauer untuk menguji aktivitas antibakteri, yaitu dengan cara menggunakan kertas disk yang berisikan infusa daun mantangan (Merremia peltata (L.) Merr.) kemudian diletakkan didalam cawan petridish yang berisikan bakteri Staphylococcus aureus pada media Mueller Hinton Agar (MHA) untuk diukur diameter zona hambatnya. infusa daun mantangan (Merremia peltata (L.) Merr.) dibuat menjadi 5 konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%, dengan menggunakan kloramfenikol 30µg sebagai kontrol positif dan aquadest sebagai kontrol negatif. Penelitian ini menggunakan pengulangan sebanyak 4 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya diameter zona hambat yang terbentuk disekitar disk, dimulai pada konsentrasi 10% yaitu dengan rata-rata sebesar 8,0 mm, konsentrasi 20% yaitu 8,4 mm, konsentrasi 30% yaitu 8,6 mm, konsentrasi 40% yaitu 9,6 mm, konsentrasi 50% yaitu 9,8 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah infusa daun mantangan (Merremia peltata (L.) Merr.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, namun belum efektif bila dibandingkan dengan kontrol positif kloramfenikol 30µg dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 16,6mm.
Kata Kunci : Uji Aktivitas, infusa Daun Mantangan (Merremia peltata (L.) Merr.), Staphylococcus aureus.
Daftar Bacaan : 38 (1953-2020)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Farmasi Program Studi D-III Farmasi |
Depositing User: | editor d3 farmasi |
Date Deposited: | 13 Dec 2022 07:48 |
Last Modified: | 13 Dec 2022 07:48 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1621 |