HERLINA, ANA (2020) ANALISIS FORMALIN PADA IKAN ASIN DIPUSAT PEMBUATAN IKAN ASIN PULAU PASARAN KELURAHAN KOTA KARANG KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR TAHUN 2020. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. HALAMAN JUDUL.pdf
Download (117kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (89kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (868kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (103kB)
5. BAB I.pdf
Download (98kB)
6. BAB II.pdf
Download (253kB)
7. BAB III.pdf
Download (274kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (255kB)
9. BAB V.pdf
Download (88kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (84kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (1MB)
Abstract
Agar makanan tampak lebih menarik dan tahan lama biasanya makanan diberi Bahan Tambahan Makanan(BTM). BTM adalah zat untuk memperngaruhi, memperbaiki, atau mempertahankan sifat khas makanan tersebut. Salah satu BTM adalah formalin, akan tetapi menurut Permenkes RI No. 033 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan formalin tidak diperkenankan/dilarang penggunaannya sebagai bahan tambahan makanan karena formali bersifat racun dan karsinogenik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan formalin pada ikan asin dipusat pembuatan ikan asin Pulau Pasaran, memiliki tujuan khusus yaitu, untuk mengrtahui proses pembuatan ikan asin, dan untuk mengatahui ada tidaknya formalin pada ikan asin teri dan ikan asin cumi dipusat pembuatan ikan asin Pulau Pasaran Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur Tahun 2020. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu mengambarkan tentang ada tidaknya formalin yang ditambahkan kedalam ikan asin yang diproduksi oleh seluruh kelompok pengrajin ikan asin dipusat pembuatan ikan asin Pulau Pasaran Tahun 2020.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat bahwa terdapat 3 kelompok pengrajin yang masih menggunakan formalin pada ikan asin cumi dan ikan asin teri yang mereka produksi karena faktor kelangkaan cumi dan teri dan kondisi cuaca yang buruk. Pemakaian formalin oleh para pengrajin ikan asin juga karena masih rendahnya pengawasan pemerintah khususnya Dinas Kesehatan dalam penyalahgunaan pemakaian zat berbahaya tersebut. Untuk menghindari bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh formalin perlu adanya pengganti bahan pengawet lain yang diperbolehkan, seperti : STPP ( Sodium Tri Poli Phospat), Asap cair, atau Chitosan. Selain itu juga penulis menyarankan perlu adanya pemeriksaan secara berkala, serta pengambilan contoh makanan untuk di uji di Laboratorium Balai BPOM.
Kata Kunci : Analisis, Formalin, Ikan Asin
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Sanitasi Lingkungan |
Depositing User: | perpus kesling |
Date Deposited: | 13 Dec 2022 07:46 |
Last Modified: | 13 Dec 2022 07:47 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1620 |